Keterampilan Sejarah dalam Kurikulum
2013
Andan Apriana (1104740)
Dalam dunia pendidikan Indonesia
telah kita ketahui terjadi beberapa kali pergantian kurikulum, hal ini bukan
merupakan hal yang tabu dan tidak perlu menjadi perdebatan selama tujuan dari pendidikannya
daspat tersampaikan dengan baik. Berhubungan Kurikulum 2013 yang dirancang
untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan
kompetensi dasar tiap mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar tiap mata
pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok
pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran
dirancang mengikuti rumusan tersebut.
Kementrian Pendidikan Indonesia
berusaha untuk merubah secara menyeluruh kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Fokus
utamanya adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jadi, peserta didik
setidaknya harus memenuhi 4 fokus tersebut di semua pelajaran yang ditentukan.
KTSP diganti dengan asumsi untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, dari
hal IPTEK tentu sangat terlihat selain itu lunturnya rasa cinta tanah air dan
Nasionalisme menggugah para pemerhati pendidikan untuk membuat sebuah rumusan
yang mampu menjawab hal tersebut. Dalam hal ini pendidikan karakter yang
menjadi focus utamanya. Seperti yang tercantum dalam salah satu kompetensi inti
dari kurikulum 2013:
” Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.”
Dari hal tersebut kita dapat melihat
betapa pentingnya penanaman sikap kejujuran dan tanggung jawab menjadi hal
penting dan dimasukan ke dalam kompetensi inti dari mata pelajaran.
Perubahan yang mencolok adalah
diberikannya porsi lebih untuk mata pelajara Sejarah Indonesia. Jika sebelumnya
pelajaran sejarah diberi porsi sedikit, maka kurikulum 2013 menjadikan
pelajaran sejarah sebagai kelompok pelajaran wajib (untuk SMA/SMK). Pelajaran
Sejarah Indonesia dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SMA/ SMK merupakan
kelompok mata pelajaran wajib, dan tentu saja masuk pula pada mata pelajaran
peminatan yaitu di IPS.
Mata pelajaran sejarah merupakan
aspek yang tidak dapat terpisah dari setiap kehidupan manusia baik manusia
sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial (warga negara), arti penting
dari mata pelajaran sejarah:
a. Manusia hidup masa kini sebagai
kelanjutan dari masa lampau sehingga perlajaran sejarah memberikan dasar
pengetahuan untuk memahami kehidupan masa kini, dan membangun kehidupan masa
depan
b. Sejarah mengandung peristiwa
kehidupan manusia di masa lampau untuk dijadikan guru kehidupan: Historia
Magistra Vitae
c. Pelajaran Sejarah adalah untuk
membangun memori kolektif sebagai bangsa untuk mengenal bangsanya dan membangun
rasa persatuan dan kesatuan
d. Sejarah memiliki arti strategis
dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam
pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air. (Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi)
Keterampilan sejarah diperoleh
melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, menyaji, dan mencipta, dari
keterampilan tersebut harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan
hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan
pembelajaran yang menerapkan metode belajar yang berbasis penelitian dan
pembelajaran yang menghasilkan karya dan pemecahan masalah. Dengan demikian
maka pembelajaran sejah harus mampu untuk membuat suatu karya misalnya
melakukan suatu penelitian di Museum mengenai perjuangan kemerdekaan kemudian
siswa diarahkan untuk menganalisis mengenai hal tersebut mengapa bisa terjadi
dan bagaimana terjadinya.
Keterampilan
dalam pembelajaran sejarah harus semakin ditingkatkan karena pemikiran masyarakat
dan para siswa yang memandang bahwa sejarah merupakan pelajaran yang membuat
ngantuk serta lebih focus pada hafalan pada kenyataannya hal tersebut tidak
sepenuhnya benar. Pelajaran sejarah bukan hanya berbicara mengenai apa, dimana,
kapan, akan tetapi harus mampu menjawab mengapa dan bagaimana. Untuk menjawab
mengenai pertanyaan mengapa dan bagaimana maka diperlukan suatu pemikiran yang
tinggi karena hal ini berhubungan dengan cara siswa menganalisis suatu
peristiwa, dapat kita lihat dari KI dan KD dalam kurikulum 2013 untuk SMA/ SMK
kelas XI
KI: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KD: Menganalisis persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan nasional
di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda dan sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan.
Berhubungan dengan KI dan KD di atas
maka seorang guru sejarah harus mampu memunculkan suatu pembahasan yang
berkaitan dengan bagaimana dan mengapa munculnya kebangkitan nasional sampai
tercapainya kemerdekaan Indonesia bukan hanya terpaku pada kapan terjadinya
saja. Dalam penyajiannya seorang guru sejarah bisa menggunakan media yang
berkaitan dengan hal tersebut, contohnya menghadirkan pidato-pidato dari
Soekarno dan Bung Tomo, dengan hal tersebut siswa akan mampu dibawa pada
situasi saat itu dan sejarah tidak akan membosankan dengan penggunaan media pembelajaran
yang variatif.
Penggunaan Contextual Teaching and
Learning merupakan suatu metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran sejarah
dengan membawa pembelajaran sejarah sesuai dengan yang dialami siswa, misalnya
dari upacara bendera pada hari senin dapat menjadi refleksi dari perjuangan
kemerdekaan Indonesia sehingga bendera merah putih bisa dengan bebas berkibar
saat upacara sedangkan hal tersebut pada masa penjajahan tidak dapat dilakukan,
maka hal tersebut merupakan tugas dari guru sejarah dalam mengemas pembelajaran
sejarah yang mampu meneladani
perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai seperti para pejuang dalam mewujudkan cita-cita mendirikan
negara dan bangsa Indonesia. Mengenalkan siswa pada sejarah
lokalitaspun sangat biperlukan agar siswa mampu mengimplementasikan perjuangan
dari sekitar mereka.
Mata pelajaran Sejarah Indonesia
bukan berisi materi pembelajaran yang dirancang hanya untuk mengasah kompetensi
pengetahuan peserta didik saja. Sejarah Indonesia adalah mata pelajaran yang membekali
peserta didik dengan pengetahuan tentang dimensi ruang-waktu perjalanan sejarah
Indonesia, keterampilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara
konkret dan abstrak, serta sikap menghargai jasa para pahlawan yang
telah meletakkan pondasi bangunan negara Indonesia beserta
segala bentuk warisan sejarah, baik benda maupun bukan benda.
Sehingga terbentuk pola pikir peserta didik yang sadar sejarah dari hal
tersebut terlihat bahwa menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotik serta cinta
tanah air menjadi fokus pembelajaran sejarah Indonesia.
Referensi:
Ulid.
2013. Kurikulum
2013, Kemenangan Mata Pelajaran Sejarah Indonesia.[online] tersedia: http://ulidblog.wordpress.com/2013/07/14/seri-guru-kurikulum-2013-kemenangan-mata-pelajaran-sejarah-indonesia/.
Diakses pada 22 September 2013. 09.15 WIB.
Valentika,
Lutfi. 2013. Optimis Dengan Kurikulum
2013. [online] tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/15/optimis-dengan-kurikulum-2013-591891.html. Diakses
pada 22 September 2013. 09.20 WIB.
No comments:
Post a Comment