12/03/2014

Contoh Proposal Skripsi Penelitian Asosiatif


ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN PROVINSI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN GARUT
(Studi Kasus di Kecamatan Talegong, Kecamatan Cisewu,
dan Kecamatan Caringin)

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metode Penelitian




oleh:
Rifal Nurkholiq
1103502


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014



A.       Judul
“Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan Provinsi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan” (Studi Kasus Di Kecamatan Talegong, Kecamatan Cisewu, Dan Kecamatan Caringin)
B.       Latar Belakang Masalah
Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya mobilitas berdampak pada kebutuhan transportasi penduduk di Provinsi Jawa Barat bagian selatan. Adanya isu disparitas pembangunan antara Jawa Barat utara dan Jawa Barat selatan, yaitu isu Jawa Barat bagian utara perkembangan wilayahnya lebih maju dibandingkan dengan Jawa Barat bagian selatan, menjadi dasar penyusunan Rencana Strategis pengembangan wilayah Jawa Barat bagian selatan (Bappeda Tasikmalaya, 2010). Berdasarkan Perda No 28 Tahun 2010 tentang Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010-2029” menerangkan bahwa ruang lingkup wilayah pengembangan Jawa Barat bagian selatan terdiri atas delapan puluh tiga kecamatan yang mencakup lima kabupaten meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.
Untuk mengatur dan mengelola sistem prasarana transportasi jalan provinsi di Jawa Barat Selatan, sangatlah penting mengetahui secara akurat besarnya kebutuhan akan transportasi pada masa mendatang. Membuat suatu prediksi/ taksiran adalah merupakan salah satu mata rantai perencanaan, maka dalam memprediksi lalu lintas ini akan ditinjau jumlah perkembangan penduduk (sosial), jumlah perkembangan kendaraan (fisik) dan jumlah pemakai kendaraan/ ekonomi (Warpani, 1990:18). Model yang canggih belum tentu merupakan model yang baik, kadangkadang model yang jauh lebih sederhana ternyata lebih cocok untuk tujuan, situasi, dan kondisi tertentu (Tamin, 2008). Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba menerapkan metode pemodelan pada jalan provinsi dengan memanfaatkan minimnya data untuk dibuat model lalu lintas yang sesuai untuk jaringan jalan Pangalengan – Rancabuaya yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat bagian selatan.
Pertumbuhan volume lalu lintas dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti yang diungkapkan oleh Yahya (2007) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan lalu lintas/perjalanan antara lain jumlah pemilikan mobil, jumlah pemilikan motor, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, dan jumlah anggota keluarga.
Ruas jalan yang akan menjadi objek penelitian adalah jalan yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut, yaitu ruas jalan Pangalengan – Rancabuaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan keterhubungan antara pembangunan jalan Pangalengan – Rancabuaya dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
C.       Batasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada dampak pembangunanan jalan Provinsi Jawa Barat yaitu Pangalengan – Rancabuaya yang dibangun mulai tahun 2010. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel masing-masing tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Talegong, Kecamatan Cisewu dan Kecamatan Caringin karena jalan tersebut hanya melewati 3 kecamatan di wilayah administratif Kabupaten Garut.
D.      Rumusan Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah :
1.      Apakah terdapat hubungan antara pembangunan infrastruktur jalan provinsi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pedesaan?
2.      Bagaimana pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan provinsi di Kecamatan Cisewu, Kecamatan Talegong dan Kecamatan Caringin
3.      Bagaimana dampak pembangunan infrastruktur jalan provinsi terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pedesaan?


E.       Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui hubungan pembangunan infrastruktur jalan provinsi dan mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pedesaan.
2.      Mengetahui pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan provinsi di Kecamatan Cisewu, Kecamatan Talegong dan Kecamatan Talegong
3.      Mengetahui dampak pembangunan infrastruktur jalan provinsi terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pedesaan.
F.     Manfaat Penelitian
a.      Manfaat Teoritis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap mahasiswa terutama di jurusan-jurusan yang keilmuannya termasuk ilmu sosial pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
b.      Manfaat Praktis
1.      Sebagai masukan atau bahan pemikiran bagi pembuat perencanaan/kebijakan pembangunan di provinsi Jawa Barat, terutama berkaitan dengan strategi pembangunan infrastruktur wilayah guna mendukung keberhasilan pembangunan ekonomi daerah.
2. Sebagai sumber data atau kerangka acuan bagi penelitian lanjutan sejenis yakni penelitian yang relevan dengan topik yaitu untuk menganalisis peranan infrastruktur jalan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat..
G.    Landasan Teoretis
1.      Pembangunan
Konsep pembangunan merupakan konsep yang sangat multidimensional, yang mengacu kepada serangkaian karakteristik dan segenap aspek kehidupan, baik aspek politik, ekonomi maupun sosial. Menurut Todaro dalam Bryant and White (1998:13) pembangunan adalah proses multidimensi yang mencakup perubahan perubahan penting dalam struktur sosial, sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan.
Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran pemerintah sebagai mobilisator pembangunan sangat strategis dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi negaranya. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat hasil pembangunan yang telah dilakukan dan juga berguna untuk menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang negatif menunjukkan adanya penurunan. (Bangun & Firdaus 2009:222)
2.   Insfrastruktur
Stone dalam Kodoatie (2003:30) mendefinisikan infrastruktur sebagai fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agenagen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan lainnya untuk memfasilitasi tujuan-tujuan ekonomi dan sosial. Sistem Infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitasfasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg dalam Kodoatie, 2003:32)
3.   Jalan Provinsi
Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi


.
4.      Kehidupan Sosial Ekonomi
            Kehidupan sosial ekonomi dalam pengertian umum menyangkut beberapa aspek yaitu pendidikan, kepercayaan, status perkawinan, keadaan perumahan, kesehatan, status pekerjaan dan penghasilan.
5.      Masyarakat
Masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
6.      Masyarakat Pedesaan
Sekelompok orang yang berdomisili di daerah pedesaan dan memiliki ikatan yang kuat dengan desa nya. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.

H.    Metode Penelitian, Pendekatan Penelitian, dan Kehadiran Peneliti
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  berdasarkan pada data-data yang diperoleh.
Adapun pendekatan kualitatif menurut Mahmud (2011:89) adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami, karena orientasinya demikian, sifat mendasar dan naturalistis bersifat kealamian, serta tidak bisa dilakukan di laboraturim, melainkan dilakukan di lapangan.
Selain itu Saifuddin Azwar yang dikutip oleh Mahmud (2011:81) menyatakan bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Adapaun Metode Deskriptif Mahmud (2011:100) adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu.
Maka dalam penggunaan metode deskriptif, secara umum akan ditemui langkah-langkah penelitian berikut (Mahmud, 2011:101) :
1.      Mendeskripsikan masalah penelitian secara tegas sebab tujuan yang jelas dalam penelitian dapat mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data-data analisisnya.
2.      Menentukan prosedur penelitian, meliputi sasaran penelitian, teknik penentuan sumber datanya, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, pengolahan data, dan analisisnya.
3.      Mengumpulkan dan menganalisis data. Pada tahapan ini, seorang peneliti akan terlibat dengan sasaran penelitian dalam proses pendataan, pengolahan dan analisis untuk mencapai tujuan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat pengumpul data yang utama. Melalui pengamatan “berperan serta”, peneliti menjadi bagian fokus masalah yang diteliti. Manusia merupakan instrumen tepat untuk memahami kaitan kenyataan-kenyataan di Lapangan dibandingkan instrumen lainnya. (Mahmud, 2011:90)
Untuk itu, dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrumen kunci, partisipasi penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain adalah sebagai penunjang.
I.       Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Garut bagian selatan yaitu Kecamatan Talegong, Kecamatan Cisewu dan Kecamatan Caringin. Salah satu dari kecamatan tersebut yaitu Kecmatan Catingin adalah kecamatan yang memiliki daerah pantai yang dijadikan objek wisata, dan dua kecamatan lainnya berupa dataran tinggi dan pegunungan. Sehingga, dapat dijadikan perbandingan diantara tiga kecamatan tersebut dalam meneliti pengaruh pembangunan jalan provinsi Jawa Barat.
J.      Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik yang meliputi Data Kependudukan, jumlah dan presentasi penduduk miskin dan Pendapatan penduduk Jawa Barat. Serta data-data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (BAPEDDA JABAR) dan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.
K.    Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan wawancara, serta peneliti sendiri yang menjadi alat pengumpul data yang utama.
L.     Prosedur Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat di mengerti maknanya secara baik, apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui wawancara mendalam dan observasi pada latar, dimana fenomena tersebut berlansung dan di samping itu untuk melengkapi data diperlukan dokumentasi (tentang bahan-bahan yang ditulis oleh atau tentang subyek). Adapun teknik penelitian data dalam penelitian ini adalah:
1.   Wawancara
      Wawancara adalah tehnik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban respoden. (Mahmud, 2011:173)
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan. Sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat terkumpul secara maksimal.
2.   Observasi
      Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan. (Mahmud, 2011:168)
3.   Dokumentasi
      Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek peneliti, tetapi melalui dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna bagi sumber data. (Mahmud, 2011:83)
4.      Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk menambah informasi, menguatkan, membandingkan, masalah yang akan diteliti, yaitu Pembagunan Infrastruktur Jalan provinsi di  Kabupaten Garut.
M.  Analisis data
Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan kajian pustaka dianalisis secara deskriptif, selama pengumpulan data dan setelahnya.
Ada tiga langkah dalam menempuh analisis data, yaitu (Mahmud, 2011:93) :
1.    Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memokuskan, mengabstaraksi dan mengubah data kasar.
2.    Sajian data merupakan suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan dan tindakan yang diusulkan.
3.    Verifikasi data adalah penjelasan tentang makna data dalam suatu konfigurasi yang secara jelas menunjukkan alur kasarnya, sehingga dapat diajukan proposisi yang terkait dengannya.
4.    Serta dianalisis melalu analisis komponensial yang diorganisasikan adalah kontras antar elemen dalam domain yang diperoleh melalui: 
a.       Observasi,
b.      Wawancara, dan
c.       Dokumentasi
1.    Kontras-kontras yang dimasukkan ke dalam lembaran kerja analisis komponensial tersebut masih perlu dicek kembali guna memastikan apakah terpenuhi secara memadai ataukah belum.
2.    Dilakukan sebanyak domain yang dipilih sebagai fokus penelitian.
3.    Hasil akhir dari lembar itulah yang kemudian dipaparkan deskripsinya dalam laporan penelitian.
N.    Pengecekan Keabsahan Temuan
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Derajat kepercayaan keabsahan data (kredebilitas) dapat diadakan pengecekkan dengan tehnik pengamatan yang tekun, dan triangulasi setara dengan “cek dan ricek” yaitu pemeriksaan kembali dengan tiga cara yaitu, sumber, metode, dan waktu. (Nusa Putra, 2012:34)
O.    Tahapan-tahapan Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian ini ada tiga tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah :
                          a.       Tahap pra lapangan, yang meliputi menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan menyangkut persoalan etika penelitian;
                          b.       Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi memahami latar penelitian  dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data;
                          c.       Tahap analisis data, yang meliputi analisis selama dan setelah pengumpulan data;
                          d.       Tahap penulisan hasil laporan penelitian.




P.      Jadwal Penelitian

Waktu

Target Capaian
Bulan ke-1
Bulan
ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Bulan ke-5
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Pengajuan judul





















Studi pendahuluan





















Pengajuan proposal





















Sidang proposal





















Revisi & pengesahan  proposal





















Pengajuan BAB I





















Revisi BAB I





















Pengajuan BAB II





















Revisi BAB II





















Pengajuan BAB III





















Revisi BAB III





















Penelitian lapangan





















Pengolahan dan analisis data





















Pengajuan BAB IV





















Revisi BAB IV





















Pengajuan BAB V





















Revisi BAB V





















Revisi Final
























DAFTAR PUSTAKA
Tamin ,O.Z. (2008). Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi, Bandug: Institut Teknologi Bandung.
Warpani, W. P. (2002). Pengelolaan Lalu lintas dan Angkutan Jalan, Bandug: Institut Teknologi Bandung.
Yahya ,R. G., (2007). Jurnal Teknik Sipil, Studi Permodelan Bangkitan Perjalanan di Perkotaan, Vol 3 No.1, Universitas Kristen Maranatha, ISSN 1411-9331.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Nusa Putra, S. L. (2012). Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Anshari, A.S. (2014). Jurnal Teknik Sipil, Volume lalu lintas ruas jalan Pangalengan-Racabuaya, Vol 1 No 1, Universitas Parahyangan Katolik Parahyangan.
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Garut, (2013), http://pariwisata.garutkab.go.id, diakses tanggal 29 Oktober 2013.

Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, (2013), Penanganan Jalan Melalui Pembiayaan Pembangunan Tahun Jamak 2011-2013 Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, http://www.jabarprov.go.id, diakses tanggal 29 Oktober 2014.

Bappeda Tasikmalaya, (2010),
http://bappeda.tasikmalayakab.go.id, diakses tanggal 29 Oktober 2014.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (2010), Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 28 Tahun 2010 Tentang Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010-2029, Bandung.

Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Coralie, B & Louise W (1998). Manajemen Pembangunan, Jakarta:LP3ES.
Kodoatie, R.J. (2003). Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta:. Pustaka Pelajar

Prasetyo R.B & Firdaus M. (2009). Pengaruh Infrastruktur Pada Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Indonesia. Bogor: Institut Pertanian Bogor.