5/24/2016

Jadi sarjana kok gini-gini amat ya Alloh.


Seperti yang telah gue tulis di beberapa postingan sebelumnya. Awal tahun 2016 adalah awal tahun yang paling teristimiwa buat gue, karena januari kemarin gue akhirnya DISIDANG dan April kemarin TERWISUDA. Horeeeee....!!!! Ekhm. Sorry! Sarjana.

Well, gue sempet shock pas awal-awal merasakan punya status sarjana. Percaya sama gue, nanti saat kalian merasakan jadi sarjana, semua beban hidup terasa menghilang, kumpul keluarga juga gak takut sama pertanyaan "kapan lulus?", sombong dan mencaci maki mahasiswa semester 2 digit yang semakin menua dan masih gitu-gitu aja, juga luar biasa menyenangkan. It feels awesome. Mungkin ini adalah bentuk kebahagian yang paling RAJANYA dibandingkan kebahagian-kebahagian yang lainnya. Bahagia dapet pacar cakep plus demplon plus sering pake celana gemes mah, gak ada apa-apanya jika dibandingkan bahagia saat udah dapet gelar sarjana. Sumpah!

Apalagi, bahagia cuma gara-gara di chat duluan sama gebetan. Meh, REMEH! *Anjing, sok banget aing.

Namun seperti yang Deadpool katakan, "kebahagiaan hanyalah sebuah comercial break didalam film horror bernama kehidupan." Waktu terus berjalan, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, kebahagian menjadi serjana pun perlahan-lahan terkalahkan oleh waktu jua. Waktu memang bisa mengalahkan segalanya. SEGALANYA. *dicaps lock biar horror


Apalagi setelah gue diwisuda, kebahagian jadi sarjana menghilang seutuhnya. Kebahagiaan ini runtuh hanya karena sebuah kalimat tanya. Setelah pertanyaan-pertanyaan JAHANAM macam"kapan lulus?" dan "kapan nyusul?" yang telah sukses menoror gue dari semester 7 sampe semester 9. Sekarang muncul pertanyaan baru lagi.

 Yap, tepat sekali, pertanyaan jahanamnya adalah........ "kapan kerja?" 

Nyet, gak bisa liat gue bahagia bentaran napa?

Ok. Keep calm! I think I was an extraordinary people yang malah merasa tertantang saat dihadapkan pada permasalahan kehidupan. Gue merasa gue gak seperti kebanyakan orang yang cuma bisa males-malesan, menyalahkan keadaan, mengingat-ngingat keterbatasan dan berkeluh kesah soal permasalahan kehidupan. Bagi gue orang tipe kaya gini adalah orang yang; payah! CUPU ABIS,

Emang berapa Kilo Joule sih usaha yang kalian keluarkan buat mikirin solusi  doang hah? Dasar. LEMAH. *Anjing, sok banget aing

-----------------------------------

Kalau gak salah April kemarin gue diwisuda hari rabu, entah tanggal berapa gue lupa lagi. Menurut gue, lebih pentingan inget tanggal anniversary kita kemana-mana, daripada inget tanggal wisuda aja. Sumpah! Inget tanggal wisuda mah, cuma bakal buang-buang kapasitas otak gue aja. Sayang kan, nanti kapasitas otak aku buat mikirin kamu jadi berkurang. *Anjing, minjijikan. Mbwulee

Oke, intinya gue diwisuda hari rabu.

Setelah dapet ijazah pas diwisuda hari rabu. Tak perlu nunggu lama, hari sabtunya gue berangkat ke Jatinangor. Bukan! Bukan pengen kuliah lagi ke UNPAD untuk menunaikan penasaran gue gak keterima saat SNMPTN 2011 dulu. Bukan untuk itu kok mialoh! Gue ke UNPAD nangor seperti para wisudawan-wisudawan newbea lainnya, kita jauh-jauh kesana untuk mengemis sebuah pekerjaan. MENGEMIS. *Sengaja dicaps lock biar kalian kasihan

 Edan, I'm a fulltime jobseeker now.

Yang bikin gue semangat kesana adalah, tak lain dan tak bukan karena ada dua perusahaan idaman inceran gue yang gak ada angin gak ada ujan, gak ada badai katrina juga. Dengan tumben-tumbenannya ikutan job fair. Oke, ini adalah sebuah anomali, jarang sekali terjadi, mungkin hanya 76 tahun sekali seperti komet Halley. Jadi apapun hambatannya, gue harus bela-belain kesana. HARUS!. WAJIP ini mah.

Dua perusahaan yang gue maksud adalah BUMN paling keren di negara kita Indonesia tercinta; PT K*I dan P*RTAM*NA. Gokil gak tuh?

Dan yang paling penting dari itu semua, banyak banget posisi yang syaratnya "any major and any field from reputable university can apply." Yap, mereka menerima freshgraduated semua jurusan. PT K*I and P*RT*MINA, You are the real MVP!



Kenapa gue ngotot pengen kerja di PT K*I dan P*RTAM*NA?

Tanpa bermaksud narsis dan mengagung-agungkan kampus UPI, menurut gue "seorang sarjana yang lulus dari perguruan tinggi negeri, harus bisa dapet kerja di perusahaan berskala nasional." Bukan apa-apa, tapi ada nama besar kampus yang dipertaruhkan. Kalau dulu selama kita menjadi mahasiswa, mungkin gak pernah sekalipun menyumbangkan prestasi untuk kampus tercinta. Minimal setelah jadi alumni kita membawa nama kampus PTN kita menjadi terlihat KEREN di lingkungan para pekerja. Singkat kata "ada nama besar yang harus kita jaga." Beban banget, kan? Yaudah, mending berhenti kuliah. Langung nikah aja!


Paragraf diatas tidak bermaksud mengsubordinatkan alumni kampus swasta. Bagi gue, kalian punya beban yang sama beratnya kok. No offense! Ok.

----------------------

Kembali lagi ke perjalanan epic  nangor yang mahadahsyat, yang saking epicnya bisa mengalahkan 3 film bosenin tentang perjalanan 2 orang CEBOL ke gunung MORDOR buat musnahin satu cincin doang.

Singkat cerita, gue udah sampai di Nangor. Gue langsung clengak-clenguk mencari tempat dimana stand dua perusahaan idaman gue ini berada.  "Oh mereka disana!" Gue langsung merasa takjub melahat stand mereka yang lebih mewah daripada stand-stand perusahan lainnya. Stand mereka memakan tempat lebih luas, dekorasi lebih keren dan orang yang jaga stand lebih banyak personilnya. Bahkan security berpakaian satpam pun ikut dibawa-bawa. Usut punya usut, mereka berdua adalah perusahaan platinum di Job Fair ini. BNI, BJB, Allianz dan Podomoro Land cuma jadi perusahaan gold saat itu. Sisanya? Entahlah, gue gak minat juga. *Anjing, sok banget aing.

Gue buka jaket, menyisakan kemeja rapih ditambah dasi hitam, dengan celana bahan ketat yang membuat biji gue mengkerut kesakitan. Pokoknya, gue merasa penampilan gue saat itu, sudah terlihat seperti eksekutif muda, kaya raya, dan bentar lagi nikah muda. Oh iya, nikahnya sama model victoria's secret juga. Gue disana menjelma jadi orang yang keren banget pokoknya. Beruntunglah bagi kalian semaua yang dateng ke Job fair UNPAD hari sabtu, kalian bisa melihat penampilan gue sekeren ini. Jarang kan, kalian liat cowok ganteng khas BANDUNG KOTA di belantara hutan-hutan dan sela-sela bambu di Jatinangor, Nangor kan hanya kota SUB-URBAN aja. Ya kan? *Anjing, sok banget aing

Setelah sedikit bersolek membuat jambul lebih rapih, gue perlahan-lahan nyamperin satpam yang jaga stand PT K*I. 

"Pak,  saya mau daftar sebagai posisi *******" *gue lupa posisinya apa, sumpah! MAAP yak.

"Baik, boleh saya lihat dulu berkas berkasnya?" Kata pria kekar, berwajah seadanya.

Gue pun mengeluarkan map coklat bertali puter-puter dari dalam tas gue. Lalu gue serahin ke orang yang kaya preman pensiun dini dihadapan gue itu.

"Nih pak!" kata gue

Dia terima map pemberian gue, lalu dia puter-puter tali coklatnya.

"7 puteran aja pak, biar syariah" kata gue. Eh boong deng. Never Mind!

Lalu orang kekar berwajah seadanya ini mengeluarkan keseluruhan kertas-kertas dalam map tadi. Gue percaya diri dong yah, mengingat didalamnya ada foto 4x6, ijazah, transkrip, application latter, CV, resume, sertifikat TOEFL dan sertifikat-sertifikat lainnya yang gue lupa lagi dapetnya dari mana. Gue senyam-senyum PD karena gue merasa segala persyaratan pemberkasan sudah ada semua dalam map itu. DILENGKAPI tah ku aing.

Setelah dia bolak-balik halaman-halaman tadi, selanjutnya dia berkata...................

"Maaf dek,  gabisa. PT K*I gak menerima SARJANA PENDIDIKAN" 

*JLEB

ANJING!

TAIK KUCING!

NYET!

FUCK !

ASSHOLE!

MOTHERFUCKER!

FOR THE GOD SAKE!

JESUS CHRIST! *gue sebenernya muslim sih, ini cuma dramatisir aja biar lebih kebarat-baratan.

--------------------------------

Hey satpam K*I, maneh mah gak tau aja. Aing telah menghabiskan 4,5 tahun waktu hidup aing di dunia cuma demi mendapat gelar sarjana pendidikan eta. Maneh mah gak tau aja, 9 semester masa muda aing telah terbuang di belantika perkuliahan dan perkampusan dami gelar sarjana pendidikan eta.

ANJING!

Jika tau akhirnya akan seperti ini, Harusnya saar gue muda dulu (umur 18-21), masa-masa keemasan itu akan gue habiskan untuk party-partyan all day all night di LEGIAN. Atau kalau orang tua gue lagi baek, gue berangkat ke IBIZA aja sekalian. 

Setelah 4,5 tahun masa-masa yang kaya taik anjing, masa-masa dimana harus mempelajari mata kuliah dasar pendidikan (MKDP) yang teramat sangat membosankan. Here I am. Lihat gue sekarang, gue ditolak. Gue orang GAGAL. :( 

Malah lebih parah, karena gue bukan gagal pas psikotes, bukan gagal pas interview atau gagal pas tes kesehatan. Gue gagal dalam PEMBERKASAN.

HINA BANGET ANJING.

NYET, BABI.

Sia-sia aing sarjana.

---------------------------------------------

Oke, udahan dulu marah-marahnya. Gue sekarang cuma mau berbagi aja kepada kalian semua para pembaca yang mungkin ada diantaranya yang masih dedek-dedek mahasiswa. Bahwa kalau nanti kamu ketemu orang bilang gini "Dengan ijazah sarjana, itu adalah kapal yang akan membawa kalian ke banyak sesi wawancara." Itu kalimat DUSTA aka LIE aka BULLSHIT aka TAI BABI. Jangan percaya, oke!

Untuk beberapa jurusan/prodi tertentu, ijazah sarjana kalian malah menghalangi kalian untuk mendapatkan pekerjaan impian. Biar para dedek-dedek mahasiswa yang baca postingan ini suatu saat nanti gak merasakan ke-HINA-an yang telah senior kalian alami ini, berikut adalah daftar jurusan/prodi yang pilihan pekerjaannya gak sebanyak yang kalian bayangkan. Check this out!

  1. Pendidikan
  2. Kesehatan
  3. Filsafat
  4. Arkeologi
  5. Sastra

Gue ingetnya lima aja sih, sebenarnnya ada banyak. 

Jadi, buat kalian semua yang sekarang sedang berstatus mahasiswa yang jurusan kuliahnya termasuk kategori diatas, SELAMAT! Pilihan pekerjaan kalian nanti, akan sangat LIMITED.

MAMAM!

Yaudah, kata aku mah mendingan berhenti kuliah.  Langsung nikah aja!


-----------------------------

Seperti yang telah gue bilang di paragraf entah yang mana, gue adalah extraordinary people yang tak akan menyarah oleh cobaan kehidupan. Setelah merasa hina akan diri sendiri yang cuma SARJANA PENDIDIKAN ini, gue lantas mencari alternatif lain. Gue masih tetep memegang teguh prinsip "lulusan PTN harus kerja di persusahaan nasional". Panceg dina galur kata orang sunda metal mah.

Gue menjatuhkan pilihan gue kepada dua macam dunia pekerjaan, yaitu PERBANKAN dan BROADCASTING. Kenapa? Soalnya kedua bidang ini menerima freshgraduated semua jurusan, dan kebanyakan adalah perusahaan berskala nasional juga. Cuman minusnya, biasanya usia pelamar dibatasi max 25 tahun. Jadi gue hanya punya 3 tahun lagi untuk masuk ke salah satu bidang ini. Mepet abis! Jadi Excited.

Ngemeng-ngemeng soal broadcasting, sabtu kemarin 21 Mei 2016 gue ikutan psikotest BDP TRANS MEDIA. Dan seperti yang gue duga sebelumnya, gue adalah seorang anak muda yang diberkahi otak jenius, wajah ganteng, jago inggris, berpengetahuan luas dan kehidupan sosial yang gahol abis. *Gak juga si. 

Singkat cerita, semua tahapan psikotest yang cuma makan waktu satu setengah jam telah gue tunaikan. Hasilnya? gue dinyatakan lulus tes psikotes, pengetahuan umum, dan bahasa inggris. Gue menjadi salah satu dari 880 orang terpilih dari 6.000 an orang pendaftar dari Bandung. Edan kan? Iya kan? Iyain aja lah biar cepet!

Hari Minggu besoknya, gue interview HRD dan interview user secara bergiliran. Gue merasa pede sih saat interview HRD. Soalnya cara bertanya tetehnya ramah banget, orangnya cakep pula, juga pertanyaannya template banget. Pertannyan template tuh maksudnya kaya "Kenapa kamu sarjana pendidikan. ingin kerja di broadcasting?" atau "kenapa melamar posisi ini?" atau "kamu memang siap dengan konsekuensi blah blah blah blah?" Pokoknya, pertanyaan model ginian udah ketebak dan disiapin jawabannya saat gue nunggu giliran masuk ruangan. Tenang. Teteh cantik HRD pun senyum-senyum tipis dan sesekali mengangkat jempol untuk setiap jawaban yang gue lontarkan. Manis banget senyumnya, sumpah!

Oke, sekarang gue nemu satu alasan lain kenapa harus kerja di broadcasting. Sumpah gue heran, dari awal gue dateng bertemu teteh-teteh pemeriksa berkas, lalu bertemu teteh-teteh yang jagain antrian, lalu teteh yang ngenterin rombongan gue ke ruangan, sampe teteh yang ngeinterview gue sekarang, gue menemukan sebuah kesaman. Mereka semua cakep. Sumpah!

Padahal pekerjaan di broadcasting gak ada syarat harus BERPENAMPILAN MENARIK (exept: reporter, anchor, Floor Director). Tetapi kok dari mulai periksa berkas sampai dengan sesi wawancara ini, gue selalu bertemu dengan para bidadari-bidadari berwajah surgawi. Mari melakukan perhitungan, ini adalah event recruitment Bandung yang palingan hanya membawa 20% karyawan trans, sedangkan 80% nya pasti sedang kerja di Jakarta atau liputan di kota-kota lainnya. Lalu, bila sekarang gue bertemu belasan cewek secantik mereka, gimana nanti di MAMPANG sana. Mungkin bisa puluhan atau bahkan ratusan. Waw!

Ya Alloh, biarkanlah A'im sekantor sama mereka!

----------------------------

Lanjut tahap selanjutnya.

Pas wawancara user, keadaan berbeda. User gak secantik seramah HRD diruangan sebelumnya. User menggunakan kalimat-kalimat yang menunjukan senioritas. Mungkin untuk melihat mental para calon bawahan gitu biar bisa ngebedain mana calon bawahan yang cengeng, mana calon bawahan yang asik. Gak tau juga sih, sotoy aja ini mah.

Katanya akhir bulan MEI nanti akan ada pengumumannya. Doakan aku yah para pembaca sekalian. Semoga nanti bisa cuti dari dunia pengangguran,  lalu berseragam hitam-hitam dan migrasi ke daerah MAMPANG. 

Kalau berhasil keterima, gue akan post tentang tips bisa lolos recruitment TRANS MEDIA. Asal ada yang ngingetin aja.

Oh iya lupa.

Teruntuk kampusku UPI tercinta


"BERSABARLAH SEBENTAR LAGI YAH! SEBENTAR LAGI AKU AKAN MENGHARUMKAN NAMAMU"

"DISANA, DI BELANTARA IBU KOTA"


----------------------------------------------------------------------------------------------------


P.S: Gue adakan kuis untuk pertama kalinya. Jadi buat kalian yang ingin ikutan, hitunglah berapa banyak "Anjing, sok banget aing" dalam postingan rifalnurkholiq.com kali ini. Lalu tulis di comment dibawah beserta akun twitter dan instagram kalian. 12 Pemenang beruntung, akan mendapatkan foto gue berseragam hitam-hitam.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BTW, kuisnya bohongan.

Enak gak dibego-begoin?

MAMAM!


Anjing, sok banget aing