PTK adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, artinya lebih bersifat mendeskripsikan daripada melakukan perhitungan objektif seperti dalam penelitian kuantitatif. Dengan kata lain dalam PTK jarang menggunakan statistik, jadi ini kabar bagus bagi orang-orang yang phobia angka. Namun menurut hukum kesimetrisan dimana ada kebaikan pasti ada keburukan, PTK memiliki kerumitan pada saat membuat kesimpulan akhirnya, karena PTK bertujuan menyelesaikan/menyembuhkan (treatment) masalah. Jadi penelitian ini bisa ditarik kesimpulan hasil penelitiannya bila masalah sudah teratasi.
Berikut adalah 5 hal penting dalam prosedur penulisan penelitian PTK:
1. Observasi
awal
Observasi
awal ini adalah tipe observasi deskriptif, dilakukan peneliti pada saat
memasuki situasi di lapangan yang dipilih peneliti. Pada tahap ini peneliti
belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajahan
umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihatm
dudengar, dan dirasakan.
Oleh
karena itu hasil observosi ini disimpulkan dalam keadaan belum tertata.
Observasi ini disebut sebagai grand tour observation, dan peneliti menghasilkan
kesimpulan pertama. Bila dilihat dari segi analis maka peneliti melakukan
analisis domain, sehingga mampu mendeskripsikan semua yang ditemui.
2. Perencanaan
Rencana
merupakan hal yang terpenting sebelum melakukan tindakan penelitian ini
diharapkan dapat memecahkan masalah yang terjadi didalam kelas. Dalam PTK
perencanaan ini bersifat fleksibel, hal ini dikarenakan karena pada tengah
jalan bisa jadi alur penelitian berbeda dengan apa yang telah direncanakan di
awal. Dalam tahap ini peneliti menyusun serangkaian rencana kegiatan tinfakan
yang akan dilakukan bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang baik
berdasarkan analisis masalah yang didiapat atas rencana yang direncanakan
bersama-sama.
3. Tindakan
Tahap ini merupakan realisasi dari segala teori
pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya dalam
perencanaan. Dalam tahap ini guru dituntut agar konsisten dengan segala
perencanaan yang telah dibuat. Hal yang harus diperhatikan adalah menyelaraskan
relevansi antara tahap perencanaan dengan tahap pelaksanaan agar sejalan dengan
maksud awal.
4. Observasi
Observasi
didalam PTK mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan
pada siswa yang disini berperan sebagai subjek. Jadi, observasi mempunyai manfaat
yang beranekaragam di dalam penelitian, seperti memiliki prospektif, memiliki
dasar-dasar reflektif waktu sekarang, dari masa yang akan datang.
Dalam
tahap ini pelaksanaan observasi atas pengamatan dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakan tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan peninjauan kembali
terhadap siswa dan guru dikelas dan mencatat kekurangan dalam setiap tindakan
yang dilakukan sebelumnya untuk direcisi menjadi perencanaan baru dan tindakan
selanjutnya.
5. Refleksi
Di
dalamnya mendiskusikan kekurangan dalam tindakan dan pengaruhnya. Langkah ini merupakan
bagian dari tahap diskusi dan analisis penelitiansesudah tindakan yang
dilakukan sehingga memberikan arahan kepada perbaikan pada tindakan
selanjutnya.
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memposes data yang
didapat pada saat melakukan pengamatan. Data yang dianalisis, lalu
disentesiskan. Dalam beberapa proses pengkajian data ini, dimungkinkan untuk
melibatkan orang luar sebagai kolabulator, seperti halnya pada saat observasi.
No comments:
Post a Comment