1.
Gambaran
Umum Restorasi Meiji
Sebelum 1853 Jepang
betul-betul merupakan negara yang sangat tertutup dan diperintah dengan cara
yang sangat feodalistik. Dorongan modernisasi Jepang berawal dari
hadirnya angkatan laut Amerika dibawah pimpinan Laksamana Perry. Laksamana
Perry minta pintu gerbang Jepang dibuka dan minta berunding dengan tujuan agar
Jepang membuka diri kepada pihak asing, berdagang dan membolehkan kapal asing
merapat di pelabuhan Jepang.
Mulai saat Itulah
bangsa Jepang terbuka matanya bahwa ada kekuatan-kekuatan besar diluar
mereka. Semangat Bushido para samurai dengan pedang-pedangnya ditantang untuk
mampu melawan kekuatan Amerika, orang kulit putih, orang Barat (sekalipun orang
Amerika itu datangnya dari Timur). Sejak saat itu mereka berpikir untuk menjadi
sekurang-kurangnya sama kuatnya dengan orang asing. Dimulailah proses reformasi
dengan pendidikan sebagai mata tombak. Pendidikan menjadi hak dan kewajiban
semua warga. Tetapi reformasi itu yang disebut restorasi, sejak itu restorasi
Jepang itu disebut dengan Restorasi Meiji. Restorasi Jepang itu berjalan sangat
cepat dan efisien tahun 1853. Menjelang akhir abad ke 19 Jepang sudah berhasil
menjadi kekuatan militer dengan angkatan laut yang sangat tangguh sehingga
dapat mengalahkan secara mutlak armada raksasa Rusia di Selat Tsushima, menyapu
bersih kepulauan Sachalin, mengambil Korea dan Semenanjung Liau-Tung dari
Rusia, serta Port Arthur dan Dairen (Wells, 1951).
Pengaruh
mendasar lainnya dari kehadiran bangsa Amerika di Jepang adalah perubahan
Konstitusi Jepang yang dibuat atas supervisi Jenderal MacAthur, dan konstitusi
itu masih berlaku hingga kini. Di bawah asuhan Jenderal MacArhur, Jepang tumbuh
kembali menjadi negara ekonomi yang sangat tangguh, sehingga menjadi super
power dalam bidang ekonomi hingga kini. Yang menarik dari Restorasi Jepang
adalah : Para aktor yang sangat gigih memperjuangkan reformasi itu
berjumlah tidak lebih dari 100 orang muda yang cerdas dan berdedikasi tinggi. Titik
berat dari proses restorasi itu adalah di bidang pendidikan. Banyak sekali
pemuda Jepang dikirimkan ke luar negeri dan Jepang banyak mengambil sistem
Jerman dalam segala proses kehidupannya. Sewaktu menjalankan Restorasi, Jepang
sudah memiliki administrasi pemerintahan yang sangat rapih warisan dari rezim
Tokugawa. Pada dasarnya kepribadian Jepang sangat dipengaruhi oleh semangat
Bushido yang sangat asketik, berdisiplin tinggi, dan menjunjung tinggi kode
etik dan tata krama dalam kehidupan. Kesemuanya itu terus berlanjut sewaktu
proses restorasi itu berjalan.
Restorasi meiji yang dikenal
juga dengan sebutan Meiji Ishin merupakan suatu kegiatan pembaharuan sehingga
menyebabkan perubahan dalam struktur politik serta sosial masyarakat jepang.
Sebelum tahun 1853 jepang merupakan Negara yang tertutup dari bangsa asing
terutama ketika dibawah pemerintahan Shogun Tokugawa. Pada masa pemerintahan
Tokugawa dijalankan sebuah politik isolasi atau bisa juga disebut dengan
politik Sakoku, yang artinya menutup diri (Negara) untuk berhubungan dengan
dunia internasional. Dalam hal perdagangan hanya orang-orang China dan Belanda
yang diperbolehkan untuk melakukan perdagangan ke Jepang dan itu pun terbatas
dan hanya pada waktu-waktu tertentu. Dorongan modernisasi Jepang pada akhirnya
muncul ketika Angkatan Laut Amerika datang ke Jepang di bawah pimpinan
Laksamana Perry. Kemudian terjadi perundingan antara Amerika dengan Shogun yang
saat itu memimpin Jepang yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian
Shimoda oleh Shogun. Secara garis besar isi dari perjanjian tersebut adalah
pembukaan Jepang bagi Amerika, maksudnya bahwa Amerika diperbolehkan untuk
datang dan masuk ke Jepang untuk melakukan perdagangan dan hubungan luar
negeri. Perjanjian antara Shogun dan Amerika tersebut telah mengakibatkan
munculnya gerakan-gerakan anti Shogun serta timbul gerakan-gerakan untuk
memperkuat kekuasaan Tenno.
2.
Pengaruh
Restorasi Meiji bagi Jepang
Oleh karena itu setelah
terjadinya Restorasi Meiji terdapat beberapa perubahan dalam struktur politik,
militer, sosial, ekonomi maupun pendidikan masyarakat Jepang.
1.
Politik
Dalam bidang politik langkah pertama yang
diambil oleh Kaisar Meiji adalah memindahkan ibukota pemerintahan Jepang dari
Kyoto ke Yedo yang kemudian diganti namanya dengan Tokyo. Langkah
selanjutnya dalam politik dan pemerintahan di Jepang adalah sebagai berikut:
- Diciptakan bendera kebangsaan Jepang Hinomaru beserta lagu kebangsaannya Kimigayo.
- Shintoisme dijadikan sebagai agama nasional
- Disusunnya Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi Jepang
- Dibentuk parlemen dan cabinete. Tenno menjadi kepala Negara yang bersifat sebagai Dewa Abadif. Hapusnya sistem feodalisme yang berkembang dan dilaksanakan pada masa shogun Tokugawag. Terjadinya penghapusan daimyo dan jabatan Shogun dan samurai dibubarkan. Hal tersebut mengakibatkan perubahan kedudukan, para Daimyo diangkat sebagai pegawai negeri dan samurai dijadikan sebagai tentara nasional. Selain tanah-tanah yang sebelumnya dikuasai oleh para daimyo dan bangsawan diserahkan kepada Tenno.
2.
Militer
Dalam hal militer terdapat dua
peranan besar yang mempengaruhi pembaharuan angkatan perang yaitu Choshu dan
Satsuma. Choshu yang memegang angkatan darat lebih condong ke Jerman dalam
angkatan perangnya. Sedangkan Satsuma yang menguasai angkatan laut lebih
condong ke Inggris dalam kekuatan militernya. Bersamaan dengan modernisasi
angkatan perang tersebut dihidupkan kembali dengan ajaran Bushido sebagai jiwa
kemiliterannya. Selain itu tiap-tiap warga Negara yang berumur sudah 20 tahun
dikenakan wajib militer dan untuk prakteknya dikirim ke daerah-daerah
perbatasan yang berbahaya. Posisi kementerian pertahanan tidak bertanggungjawab
terhadap parlemen tetapi kepada Tenno. Dengan demikian kementerian pertahanan
memiliki kedudukan yang sangat kuat hingga pada akhirnya ia dapat menjelma
menjadi Gunbatsu (Pemerintahan Diktator Militer).Salah satu yang menjadi
gejolak dalam pemerintahan jepang dari bidang militer adalah dengan
dilaksanakannya pembubaran samurai yang diganti menjadi tentara nasional. Hal
tersebut dilakukan agar ada tentara yang kompeten untuk melindungi Tenno,
selain itu untuk mencegah terjadi pemberontak akibat kembalinya pemerintahan
Tenno. Apalagi orang-orang yang disebut golongan reformis berada di dalam
kelompok Samurai. Akibatnya dengan adanya penghapusan Samurai tersebut menimbulkan
pemberontakan yang dikenal dengan pemberontakan Satsuma pada tahun 1877.
Pemberontakan Satsuma selain karena penghapusan Samurai juga dikarenakan adanya
peraturan penghapusan pedang Haito-Rei yang melarang Samurai untuk membawa
ketana yang merupakan senjata para Samurai.
3.
Sosial
Dalam bidang sosial masyarakat
jepang diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial.
4.
Ekonomi
Perekonomian pada masa Tokugawa
masih sangat terbatas dan hanya bersifat perdagangan antar daerah dan barang-
barang yang diperdagangkan hanya sebatas pada beras dan barang tekstil. Seperti
telah diketahui pada masa pemerintahan Tokugawa pemerintahannya menetapkan
untuk menjalankan politik isolasi begitu pun dalam hal perekonomian, terdapat
larangan untuk berhubungan dan berdagang dengan orang asing. Tujuannya untuk
memurnikan jepang agar tidak tercampur kebudayaannya dengan asing, tetapi
justru diterapkan sistem politik osilasi tersebut mengakibatkan masyarakat
jepang menjadi terisolasi dari pergaulan dari dunia internasional dan
perekonomian Jepang kurang dapat berkembang. Hal tersebut dilakukan terutama
karena sikap samurai yang memandang rendah akan segala hal yang berkaitan
dengan uang termasuk di dalamnya perdagangan. Maka dengan adanya restorasi Meiji
telah memberikan kesempatan pada Jepang untuk berkembang dan melakukan
pembaharuan. Pembaharuan yang paling utama dilakukan adalah penghapusan sistem
feodal yang diterapkan selama masa pemerintahan Tokugawa.Pembaharuan yang
dilakukan oleh Jepang juga adalah dalam industry. Dalam hal ini Jepang mulai
meniru sistem pendidikan dunia barat dengan menerapkan sistem moneter dan
sistem pajak yang menungkinkan untuk berkembangnya kaum pemodal atau kapitalis.
Modernisasi dalam industry dilakukan dengan memodernisasi mesin-mesin produksi
yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan. Dengan adanya perkembangan industry
tersebut menimbulkan golongan baru yaitu kapitalis yang berkuasa di bawah
militer.Akibat modernisasi Jepang dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut :
- Industry jepang semakin berkembang dengan pesat
- Jumlah penduduk semakin bertambah sementara luas lahan semakin sempit (ledakan penduduk)
- Sebagai Negara yang merasa telah maju timbul keinginan untuk mengikuti Negara barat yaitu bersaing untuk mendapatkan daerah jajahan yang akan digunakan sebagai daerah pemasok hasil industry dan sebagai daerah yang menyediakan bahan baku untuk industry
5.
Pendidikan
Selain membawa perubahan terhadap
politik, ekonomi, maupun militer restorasi meiji juga telah membawa perubahan terhadap
pendidikan di Jepang. Anak-anak pada masa ini telah mendapatkan pendidikan ala
barat yang tidak pernah ada ketika kepemimpinan Shogun. Akibat modernisasi
tersebut telah memberikan pengaruh terhadap pendidikan. Telah dilakukan sistem
pendidikan baru yaitu kewajiban belajar bagi semua penduduk yang di mulai pada
anak usia 6 tahun. Pertama-tama kewajiban belajar tersebut hanya berlangsung 4
tahun tapi kemudian diberlakukan menjadi 8 tahun. Salah satu hal yang paling
penting adalah pertukaran pelajar ke luar negeri untuk menyempurnakan ilmu
pengetahuan. Dan mereka harus kembali ke Jepang dan mengamalkan apa yang telah
ia dapat di luar negeri untuk modernisasi di jepang.
Sebagian besar lulusan SMA di Jepang melanjutkan ke
universitas atau sekolah kejuruan. Ada juga universitas terbuka istilahnya
“Hosyo daigaku” yang perkuliahannya dilakukan melalui TV swasta khusus selama
18 jam nonstop setiap hari, dan materinya diberikan oleh profesor-profesor yang
cukup terkenal diseluruh Jepang. Prosentase lulusan S-1 yang melanjutkan S-2
sangat besar, contohnya apa yang dilakukan oleh Osaka University, hampir 70
persen mahasiswa S-1 diuniversitas ini melanjutkan S-2, dan 10 persen ke S-3.
Karena wajib belajar, uang sekolah dan fasilitas lainnya dari SD sampai SMP terutama
untuk keluarga menengah kebawah menjadi kewajiban negara.
Korelasi antara majunya pendidikan Jepang dan kemajuan
industrinya benar-benar terwujud. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan bangsa
Jepang tumbuh menjadi negara industri utama di Asia, yang kedudukannya sejajar
dengan bangsa Barat lain seperti Inggris maupun Prancis.
No comments:
Post a Comment