12/15/2016

Hipertrofi Konka: Pengalaman sembuh setelah 6 bulan hidung tersumbat berpindah-pindah

Saya ingin bercerita pengalaman probadi saya mengenai penyakit hipertrofi konka dan bagaimana saya sembuh darinya. Pada awal Juni 2016, secara mendadak hidung saya tersumbat tanpa disertai dengan ingus, nafas sesak dan sumbatan berpindah-pindah sesuai dengan arah miring kepala. Apabila kepala miring ke kiri, hidung tersumbat sebelah kiri, sedangkan saat kepala miring ke kanan, hidung tersumbat berpindah kesebalah kanan. Selain itu juga, kadang suka mimisan. Dalam kasus saya, tiap mimisan keluar dari lubang hidung sebelah kiri.

Untuk lebih jelasnya mengenai hipertrofi konka, berikut adalah penjelasannya.

Konka merupakan salah satu komponen yang terdapat di kavum nasi. Konka terdiri dari struktur tulang yang dibatasi oleh mukosa. Mukosanya memiliki epitel kolumnar pseudostratifed bersilia dengan sel goblet dan banyak mengandung pembuluh darah dan kelenjar lendir. Konka melindungi hidung dengan mengatur temperatur dan kelembaban udara inspirasi dan menyaring benda-benda asing yang terhirup bersama udara inspirasi. Hipertrofi konka menimbulkan keluhan hidung tersumbat.
Struktur Hidung

Karena kemiripannya dengan polip hidung, seringakali orang-orang sekitar circle of friend kamu akan menakut-nakuti kamu dengan berasumsi bahwa itu adalah penyakit polip. Dalam kasus saya, saya pernah berobat ke poliklinik kampus dan dokter mendiagnosis saya kemungkinan memiliki polip, atau tumor yang menutupi pernafasan saya sehingga terasa sesak. Kemudian dokter poliklinik memberikan saya surat rujukan untuk menemui dokter THT.

Agar lebih jelas mengenai perbedaan polip dan hipertrofi konka. Berikut penjelasannya.

POLIP & Hipertrofi Konka 

Polip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat reaksi hipersensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung. Peranan infeksi pada pembentukan polip hidung belum diketahui dengan pasti tetapi ada keragu – raguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus paranasal seringkali ditemukan bersamaan dengan adanya polip. Polip berasal dari pembengkakan lapisan permukaan mukosa hidung atau sinus, yang kemudian menonjol dan turun ke dalam rongga hidung oleh gaya berat. Polip banyak mengandung cairan interseluler dan sel radang (neutrofil dan eosinofil) dan tidak mempunyai ujung saraf atau pembuluh darah. Polip biasanya ditemukan pada orang dewasa dan jarang pada anak – anak. Pada anak – anak, polip mungkin merupakan gejala dari kistik fibrosis.

Yang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya polip antara lain :
  1. Alergi terutama rinitis alergi.
  2. Sinusitis kronik.
  3. Iritasi.
  4. Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi septum dan hipertrofi konka.

Polip :
- Bertangkai
- Mudah digerakkan
- Konsistensi lunak
- Tidak nyeri bila ditekan
- Tidak mudah berdarah
- Pada pemakaian vasokonstriktor (kapas adrenalin) tidak mengecil.

Konka Polipoid
- Tidak bertangkai
- Sukar digerakkan
- Nyeri bila ditekan dengan pinset
- Mudah berdarah
- Dapat mengecil pada pemakaian vasokonstriktor (kapas adrenalin).

Pada pemeriksaan rinoskopi anterior cukup mudah untuk membedakan polip dan konka polipoid, terutama dengan pemberian vasokonstriktor yang juga harus hati – hati pemberiannya pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler karena bisa menyebabkan vasokonstriksi sistemik, maningkatkan tekanan darah yang berbahaya pada pasien dengan hipertensi dan dengan penyakit jantung lainnya.


Hidung normal, dan polip

Usaha penyembuhan:
Dokter THT 1

Perlu dicatat bahwa sata bukanlah seorang yang ahli dibidang kesehatan, jadi usaha penyembuhan dari hipertofi konka bisa berbeda pada setiap orang dan belum tentu akan sama terhadap semua orang. Saya bercerita berdasarkan personal experience saya sendiri.

Pada saat awal bulan Juni 2016, setelah mendapat surat pengantar ke dokter THT dari poliklinik kampus, beberapa hari setelahnya saya pergi menmui dokter THT di RSUD Dokter Slamet, Garut. Pada saat itu dokter mendiagnosis saya memiliki alergi dan terserang penyakit Rhinitis. Dokterpun memberikan saya resep obat dan berkata bahwa akan sembuh dalam beberapa hari. Namun setelah beberapa minggu keadaan tak kinjung membaik. 

Setalah kegagalan itu, saya kemudian rutin memakai Vicks Inhaler yang tersedia di warung-warung setempat. Walau tidak menyembuhkan, at least Vicks Inhaler akan membuat nafas menjadi tidak terlalu sesak. 

Pada saat itu saya pikir dengan penggunaan inhaler secara terus menerus, maka penyakit sesak nafasnya akan sembuh. Namun nyatanya TIDAK.

Vicks Inhaler


Dokter THT 2

Memasuki bulan Agustus 2016,  hidung tersumbat yang saya kira akan sembuh dengan sendirinya ternyata masih belum kunjung sembuh juga. Pada saat itu saya memutuskan pergi ke dokter THT yang lain, untuk menguji apakah diagnosis Dokter THT pertama benar atau salah. Hanya sebagai perbandingan.

Saya pergi ke Dokter THT di RS Dustira, Kota Cimahi. Dari dokter ini barulah dia mendiagnosis bahwa saya memiliki Hipertrofi konka. Kemudian memberikan saya resep obat dan harus check up seminggu setelahnya. Apabila Konka tak kunjung mengecil, dokter akan merujuk saya untuk melakukan Konkotomy/Operasi pemotongan konka.
Biaya konkotomy di RS Dustira berkisar 1,5 Juta menggunakan bius lokal, berkisar 4 juta bila menggunakan bius yang terbaik. Biasanya harga 4 juta dikenakan pada pasien yang memiliki insomnia, sering konsumsi obat-obatan, hipertensi, dan gangguan jantung.
Resep kemudian saya bawa ke apotek dan mendapatkan obat sebagai berikut:
1 Rhinofed
2. Ceterizine
3. Avamys [obat semprot]
Avamys Spray


Setelah satu minggu, Obat rhinofed dan cetirizine yang berupa kapsul/tablet telah habis, sedangkan Avamys yang berupa obat semprot masih banyak. Saat itu saya berasumsi bahwa saya harus mengkosumsi lagi obat-obatan tersebut, kemudian saya membeli sendiri rhinofed dan cetirizine di apotek dan mengkonsumsinya dalam waktu sekitar 2 minggu tanpa terlebih dahulu menemui dokter.

Saya kira hidung tersumbat akan membaik, namun nyatanya TIDAK.

*note: Saya tidak melakukan check up ke Dokter THT RS Dustira karena takut akan langssung dilakukan operasi.

Dokter THT 3

Setelah berbulan-bulan mengkonsumsi vicks inhaler dan mengumpulakan uang untuk menjalani konkotomy, pada bulan desember 2016 akhirnya terkumpul juga uang sebesar 4 juta rupiah. Namun setelah ada uangnya, ada sebagian dari diri saya yang merasa tidak rela apabila uang sebesar itu dipakai untuk membayar operasi. 

Karenanya, saya pergi ke dokter THT yang lain di sebuah klinik di Jl. Setiabudhi, Bandung. Saya memutuskan kesana karena mendapat rujukan dari teman-teman lama yang dulunya satu kampus.

Dokter mendiagnosis bahwa saya memang memiliki hipertrofi konka dan sebenarnya belum perlu melakukan operasi. Kemudian memberikan saya treatment seperti berikut.

Dokter mangambil jarum sepanjang 10 cm, lalu ujungnya ditempeli kapas sampai berbentuk seperti cotton bud, lalu mencelupkannya ujung cotton bud ke cairan berwarna abu-abu yang bernama Natrias Argenti 40%. Setelah itu cotton bud dimasukan kedalam hidung saya, sangat dalam sampai mendekati mata dan terasa sakit/perih.
Cotton Bud kaya gini
Dicelupin ke botol kaya gini. Cuma cairannya warna abu-abu [Nitras Argenti 40%]

Setelah treatment tersebut, hidung akan terasa sensasi gatal/perih selama kurang-lebih 3 jam.
Kemudian dokter memberikan resep obat berupa:
1. Dextamine
2. Aldisa SR

Alhamdulah, setelah mendapatkan treatment dan mengkonsumsi obat dari dokter THT ke 3, akhirnya saya bisa sembuh dari penyakit hipertrofi konka yang membuat saya kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari selama 6 bulan terakhir ini.

Namun sayangnya, ini adalah penyakit kambuhan. Artinya apabila saya terpapar alergan, konka saya akan membesar kembali.


Kesimpulan:

Artikel ini dibuat dikarenakan kekhawatiran akan banyaknya penderita hipertofi konka menahun yang belum kunjung sembuh. Hal ini dikarenakan karena banyak sekali orang-orang di internet yang sepertinya telah berputus asa untuk sembuh dari penyakit hipertrofi konka [salah satu forum di kaskus].  Semoga dengan ditulisnya artikel ini,  memberikan asa kepada sesama pengidap hipertrofi konka untuk terus berusaha sembuh dari penyakit ini.























Tapi kalau kamu punya asuransi kesahatan yang bagus, atau kamu adalah orang kelas menengah keatas, dan uang sebesar 4 juta terasa amat kecil bagi kamu. Sepertinya melakukan operasi konkotomy adalah pilihan terbaik, supaya tidak gampang kambuh lagi.

P.S

Mungkin treatment menggunakan Netras Argenti 40 % untuk satu orang akan berbeda hasilnya bila treatment dilakukan pada orang lain. 

Terimakasih kunjungannya.

Semoga lekas sembuh