11/29/2015

Pernah gak sih bingung sendiri passion kita tuh apa?


Setiap atom yang bersatu akan menjadi senyawa, senyawa yang bersatu dan menjadi hidup akan menjadi sel, sel yang bersinergi satu sama lain akan menajdi jaringan, jaringan bersatu menjadi organ hidup, organ membagi-bagi fungsinya agar bisa terbentuk sebuah individu. Lalu individu tujuannya apa? Jawabannya yah melanjutkan kehidupan spesiesnya dengan berkembang biak agar tidak terjadi kepunahan.

Namun.  apakah tujuan hidup manusia di bumi ini adalah untuk berkembang biak? Tentu, tapi puaskah kita sebagai manusia yang diberi akal oleh Tuhan YME ini hidup hanya untuk berkembang biak. Of course No.

Setiap individu (manusia) punya karakteristik yang membedakannya dengan individu yang lain (orang juga), bukan hanya soal fisiologi (ciri-ciri fisik) nya aja namun juga pemikiran, kesukaan, perspektif, hobby dan passion.

Normalnya setiap orang di dunia ini punya passion sendiri-sendiri, yaitu hal yang dilakukan terus menerus tapi masih asik aja terus walau udah bekali-kali dilakonin juga. Eh passion tuh yang kek gitu kan yah? Kalo menurut orang bule sih passion tuh

Passion is a combination of pleasure and meaning (Passion adalah kombinasi dari kenikmatan dan makna)
Agak bikin bingung sih itu kalimat yang agak "sok" filosofis tersebut. Jadi kesimpulan yang ditarik dari perspektif penulis sih “passion adalah suatu kenikmatan, namun tidak semua kenikmatan disebut passion, hanya kenikmatan yang bermaknalah yang bisa disebut passion.” OK kita sama-sama bingung, jadi enaknya kasih contoh aja.

Contoh pertama adalah pak Anies Baswedan, dosen yang satu ini memang sedari dulu punya passion dalam mengajar, dan kini pun dia menjadi Rektor Universitas Paramadina dan sekarang banget menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Karena dia tau, dia tidak bisa mengajar sendirian kesemua masyarakat indonesia, dia memprakarsai berdirinya organisasi Indonesia Mengajar, dimana pemuda pemudi terbaik indonesia menjadi guru SD yang siap ditempatkan dalam setahun diseluruh penjuru negeri, bahkan sampai kepulau-pulau terpencil. Agar seluruh anak-anak indonesia mendapat pendidikan yang adil dan merata.

Contoh lain adalah Ade Rai, binaragawan yang punya passion mengenai kesehatan. Membuka banyak cabang fitness dan juga punya merek suplemen kesehatan sendiri, dengan tujuan agar masyarakat indonesia menjalani hidup yang sehat.

Contoh terakhir adalah Agung Hercules. Iya yang mirip perwakilan tukang ojeg dalam meramaikan persaingan musik tanah air. Dia terobsesi dengan burble makannya segala hal yang dilakukan sama si mas agung isinya burble mulu. Dia nyanyi pake microphone bentuk burble, bikin usaha baso basunya kek barble, pokoknya segala hal dalam hidup dia isinya burble semua. Eh ini mah lebih mirip obsesi deng.

Tapi the point is, orang-orang yang dijadikan contoh diatas adalah orang-orang yang beruntung. Karena mereka tau apa yang dia mau. Sedangkan aku (ciiee aku), oke ralat sedangkan gue adalah orang yang bingung passion gua tuh apaan, apakah harus ke barat menemani Tong Sang Cong agar menemukan kitab suci yang berisi passion gue. I really dont know. Beruntunglah kalian yang hidupnya gak hampa, karena tau apa yang di mau.

Orang-orang "yang tau apa yang dia mau" menjalani kegiatan sehari-hari sesuai dengan passion nya, mereka tidak perlu berlibur kepantai atau muter-muter di padang bunga sambil bilang "i feel free" untuk menghindari kepenatan kerja sehari-hari, karena toh setiap hari yang mereka lakukan adalah kegiatan yang memang sudah mengisi hidup hidupnya.

I am not want just survive, I want live
Kamu, aku, mereka dan orang-orang lainnnya yang hidup di bumi ini baiknya segeralah menemukan pleasure, meaning dan emotion yang anda punya. Mungkin saat ini kita sedang terjebak di dalam pemikiran sendiri bahwasa nya gak ada kegiatan yang asik dilakukan terus menurus, semakin sering kita melakukan suatu kegiatan, berbanding lurus dengan semakin cepat bosen dan hasrat melakukan hal yang beda menjadi semakin liar. Arrrgh. Jadi weh “Berasa hampa yah kehidupan ini teh”

Tapi apakah  ini akan berlangsung selamanya? Apa artinya bekerja bila tidak sesuai dengan yang kita ingini, lalu esok hari tiba-tiba mati?. Toh kita semua sudah tau hidup ini singkat sekali, Kenapa tidak melakukan yang kita sukai mulai hari ini. Dan sekali lagi, yang disukai alias “passion” tidak berupa kenikmatan saja, tetapi perlu juga dikombinasikan dengan makna dan perasaan. 

Oke artikel ini malah membuat pusing. jadi kesimpulannya adalah menemukan passion itu sepertui menemukan jarum dalam jerami, seperti menemukan mantan di ajang miss universe, seperti menemukan duit cepe di kotak amal, dan seperti jadi lebih tinggi 5 cm dalam tiga hari menggunakan obat Tiense. Bisa sih, tapi susah dan butuh sikap struggle.

Butuh usaha ekstra bagi orang-orang seperti penulis yang masih bingung dibuat pusing oleh masalah passion ini. Baiknya cobain aja satu-satu passion orang-orang, kali aja salah satunya adalah passion yang paling gue banget. Asik.

So keep eksplore many hobbies to finding a passion

Post berikutnya adalah tentang beberapa hobby yang penulis kulik buat menemukan passion. Mudah-mudahan ketemu sama si passion yang hilang. My Passion?where are you?

I want have a hobby lake ordinary people.

No comments:

Post a Comment