11/18/2017

5 Alternatif Jawaban Jika Kamu Terjebak Dalam Situasi Perdebatan Antara Teori Evolusi dengan Agama

Pada hari Jum'at di akhir bulan Oktober 2017 pukul 16.00-18.00, seperti jum'at jum'at sebelumnya semenjak September 2017, saat itu gue mengikuti mata kuliah TEORI SOSIAL. Saat itu sudah memasuki pertemuan ke-6/7. *Gue lupa detailnya pertemuan berapa.

Saat itu materi kita sudah sampai ke materi 'perubahan sosial' yang didalamnya memuat perubahan sosial cepat (revolusi) dan perubahan sosial lambat (evolusi).

Seperti jum'at jum'at sebelumnya juga, perkuliahan diisi dengan ceramah dosen, lalu setelah Pak Dosen puas ngebacot sekian lama, akhirnya dia membuka sesi tanya jawab.

Setelah diberi kesempatan, kemudian ada satu orang mahasiswa yang duduk di sebelah kanan gue, namanya Pak Saep, mengacungkan tangan dan bertanya gini.

"Pak, kan yang saya tau teori evolusi itu dipopulerkan oleh Charles Darwin, makannya di sini juga dinamakan Darwinisme sosial.  Kemudian menurut bapak, apakah teori evolusi yang benar ataukah penciptaan nabi Adam dalam Al-Quran yang benar?"

I know I know. It's out of context, right? Yang satu membahas evolusi sosial, yang satu membahas  evolusi makhluk hidup. Walau ada embel-embel darwin di keduanya, but still, it's different.

Walau demikian, dosen gue saat itu mau menjawab, dan jawaban dosen gue kira-kira seperti ini....
"Charles Darwin itu salah besar pak, masa kita disama-samain sama monyet. Orang-orang Eropa itu aneh, padahal mereka merasa diri mereka ras paling unggul. Mereka memperbudak ras negroid, mereka mengkolonialisasi ras mongoloid, australoid, ras asli amerika dan ras-ras lainnya di dunia. Tapi kok mau-maunya aja disamain sebagai keterunan dari monyet. 
Dalam Al-Quran kan juga sudah disebutkan pak, kalau nabi Adam itu adalah manusia pertama yang turun dari surga setelah tergoda oleh syaitan untuk memakan buah khuldi. Kalaupun manusia purba benar-benar pernah ada di Bumi, saya tidak percaya Nabi Adam adalah keturuan dari mereka. Nabi Adam itu udah pinter pak.
dst dst" 
And I was like "Really? Jawabannya gitu doang pak?" *tentu gue cuma ngomong dalem hati. Gue cupu emang.

___________________________

Kenapa gue bisa gak puas akan jawaban tersebut?

Soalnya gini. Selama 24 tahun gue hidup di dunia, pertanyaan ini (benturan teori evolusi dengan agama), sudah sering banget gue denger.  Entah di sekolah, di kuliah, di tongkrongan, di film, di serial dokumenter. DIMANAPUN.  *Di capslock biar terkesan sebel.

Mungkin dalam hidup kamu juga demikian. Kalau iya, pasti sebel juga kan kaya gue?

Pertanyaan ini sudah sama basinya dengan jawaban-jawaban "tergantung" atau "kembali ke diri masing-masing" pada saat sesi tanya-jawab di presentasi kelompok di kelas. Gak salah sih, tapi ya karena terlalu sering, jadi yaa.... Basi aja.

__________________________

Sebelum lebih jauh, gue ingin menjelaskan dasar teori evolusi dulu berdasarkan buku Biologi KTSP 2006 saat gue SMA dulu (2008-2011).

Materi teori evolusi ini diajarkan pada saat kelas 12, tetapi Bu Lisye (guru biologi kelas 10) pada saat BAB 'Klasifikasi Makhluk Hidup' juga sedikit menyinggung-nyinggung soal evolusi, kemiripan sifat, keadaan geografis dan hal-hal lainnya yang menjadi tumpuan dalam menggolong-golongkan makhluk hidup dalam 7 tingkatan, dari Kingdom sampai Species.

FYI kalau versi sekarang nambah Domain sebelum Kingdom. Jadi 8 Tingkatan.

_________________________

Di buku KTSP kelas 12 pad BAB "EVOLUSI MAKHLUK HIDUP" kurang lebih isinya gini.

Darwin mencatat fauna dan flora di berbagai wilayah di Amerika Selatan. Fauna yang paling membingungkannya ditemukan di Galapagos, kepulauan vulkanik yang berada di ekuator sekitar 900 km ke arah barat dari pesisir Amerika Selatan. Kebanyakan spesies fauna di Galapagos tidak ditemukan hidup di tempat lain, meskipun ada kesamaan dengan spesies hewan di Amerika Selatan.

Diduga sebelumnya kepulauan Galapagos awalnya dihuni oleh fauna dan flora yang juga berasal dari Amerika Selatan, namun kemudian mengalami diversifikasi karena kondisi pulau yang berbeda. Misalnya, iguana laut merupakan spesies yang berkembang di Amerika Selatan yang kemudian berkoloni di kepulauan Galapagos.

Darwin juga mengoleksi 14 jenis burung finch dari Galapagos, meskipun jenis-jenis tersebut agak mirip, namun terlihat sebagai spesies yang berbeda. Beberapa burung tersebut unik untuk satu pulau tertentu, beberapa jenis burung finch yang lain dapat ditemukan pada dua atau lebih pulau yang berdekatan. Kepulauan Galapagos memiliki total 14 spesies burung finch yang bekerabat dekat.

14 species burung finch, evolusi karena perbedaan geografos & makanan

Selain meneliti perbedaan paruh burung berdasarkan makanannya, Darwin juga mengenalkan 'survival of the fittest' untuk melengkapi teori evolusinya. 

Di buku ini, dicontohkan sebagai jerapah dulunya berleher pendek. Kemudian jerapah leher pendek ini punya 2 anak, satu anak lehernya masih pendek mati, satu anak yang lehernya agak panjang survive. Kemudian jerapah yang lehernya agak panjang tersebut dewasa dan melahirkan dua anak jerapah, anak jerapah yang lehernya agak panjang mati, anak jerapah yang lehernya lebih panjang survive, kemudian jerapah yang leher lebih panjang tumbuh dewasa dan melahirkan dua anak jerapah dst. This heppen repeatly.  

Jerapah berevolusi karena 'survival of the fittest'


________________

Kemudian teori evolusi ini semakin lama samakin berkembang seiring dengan perkembangan klasifikasi makhluk hidup. Manusia, juga tak luput dari teori evolusi. Dari sinilah masalah bermula, ada yang mempercayai, ada pula yang menolak keras.

Kalau gue, I believe it and doubt it at the same time. Kebanyakan orang juga kayanya gini.


Manusia berevolusi
Karena perkuliahan di akhir Oktober 2017 tersebut, keresahan pada diri gue soal problema ini mencapai puncaknya, karenanya gue ingin menuliskan hal ini menjadi sebauh artikel. Just in case kalau kedepannya ada perdebatan semacam ini lagi di sekitar gue.

Bila nanti saatnya tlah tiba, gue tinggal jawab "Oh mengenai hal itu, kamu bisa baca blog saya, saya sudah mengupas tuntas perihal tersebut."

Irit energi & irit waktu, kan? Terbaik.

Berikut versi jawaban yang pernah gue denger dan gue inget selama 24 tahun ini hidup di dunia. Check this out!

1. Versi Charles Darwin salah besar

Khusus untuk point satu ini, gue gak akan menjelaskan lagi. Kalian cukup scroll ke atas terus baca lagi paragraf yang sedikit menjorok ke kanan. Udah.

Next ah. Kuy!

2. Versi Teori Konspirasi

Pada saat gue remaja di SMA 11 Garut. Suatu hari sekitar setengah 3 sore yang biasanya jam pulang sekolah, saat itu hujan sederas-derasnya.

Mayoritas siswa dan guru saat itu memilih stay di kelas atau nongki-nongki di koridor sambil menunggu hujan reda. Jam 3, hujan jadi mendingan. Saat gerimis mengundang tersebut, kebanyakan siswa memaksakan diri pulang, sedangkan gue dan para siswa minoritas manja lainnya memilih stay di sekolah nunggu hujan bener-bener berhenti. 

Saat lagi nunggu ujan reda sambil maen game Tower Bloxx di HP Nokia kesayangan, tiba-tiba ada satu orang temen dari kelas sebelah namanya Barep nyamperin dan ngomong gini. "Daripada nungguan hujan di dieu, mending ka ruang Audo-Visual fal! IPMAKA (extrakurikuler remaja mesjid di 11 Garut) ker ngayakeun nonton bareng!"

Gue lirik temen disamping, saling tatap beberapa detik, kemudian merasa ada getaran-getaran berdebar di dada. Apakah ini yang dinamakan.....

YA ENGGAK LAH

Setelah saling lirik, gue ngomong "Hayu ah, toh jigana hujan bakal awet. Kuy cabs ke ruang Audio Visual!"

Temen gue jawab "Yuk!"


E&Q2.

______________

Gue kira yang dinamakan nonton bareng, bakal nonton film-film religi macam 'ayat-ayat cinta' atau 'ketika cinta bertasbih'. Ternyata para remaja mesjid ini malah nonton video di folder berjudul "KEBOHONGAN BESAR TEORI EVOLUSI"

Dalam folder tersebut ada 5-6 video dalam playlist, dan masing-masing video berdurasi sekitar 10-15 menit. Isinya kurang lebih soal pemalsuan fosil manusia purba.


Seperti video di atas, cuma durasinya lebih lama.
_________________


Iya, saat itu kita semacam dicuci otak.

Setelah keluar dari ruang audio-visual, gue merasa.

OH GITU. JADI SELAMA INI KITA TELAH DIBODOHI. INI ULAH YAHUDI. FREEMASON AKAN MEMBUAT NEW WORLD ORDER. KITA HARUS MELAWAN SEBELUM TERLAMBAT.

___________________________

Boong deng. Sebenarnya reaksi gue setelah nonton cuma perasaan b aja. Gue tipikal orang yang gak terlalu suka sama video gituan. I'm not into conspiracy theory.


3. Versi Cosmos: A Spacetime Odessey

Hampir setiap malam minggu di akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015, gue selalu pulang gak pernah lebih dari pukul 24.00. Karena pada saat itu di Bandung sedang diberlakukan jam malam (aktivitas, perkumpulan & keramaian akan dibubarkan paksa bila melebihi jam 12.00 malam). Kebijakan ini sebagai bentuk reaksi terhadap kasus pembacokan di Jalan Layang Pasopati pada dini hari.

Sehabis malem mingguan, gue biasanya  pulang jam 11 atau 12 malem, beli makan nasgor atau pecel atau indomie goreng original+telor+nasi+bon cabe, kemudian tiduran sambil nonton TV nunggu ngantuk. Gue menghabiskan waktu palingan dengan stay tune didepan TV, dan karena hal tersebutlah, gue menemukan program COSMOS: A SPACETIME ODESSEY yang tayang di Kompas TV minggu dini hari, tepatnya pukul 01.00. 

Sampai sekarang, Cosmos adalah serial dokumenter yang paling gue suka. Buat season 2 dong, please!



Di episode 2, Neil deGrasse Tyson mengatakan ini.
"Darwin pertama kali memperkenalkan "evolution by nature salection" pada tahun 1859. Suatu konsep paling revolusioner pada sejarah ilmu pengetahuan. Kehebohan yang disebabkan olehnya tak pernah mereda. Kenapa? 
Kita semua pasti merasakan rasa tidak nyaman pada pemikiran yang mengatakan bahwa kita berbagi nenek moyang yang sama dengan kera (apes). Tak ada yang lebih memalukan selain kerabatmu sendiri. Kerabat terdekat kita, the chimpanzees, mereka seringkali berperilaku tidak pantas di depan umum.  There's an understandable human need to distance ourselves from them.

Dasar pemikiran dari kepercayaan tradisional mengatakan "we separated with another animals." Sangat mudah untuk mengerti mengapa gagasan ini lebih diterima. That's make we feel..... Special. 
Tapi bagaimana dengan kekerabatan kita dengan pohon-pohon? How does that make you feel?"

Ah panjang, selanjutnya tonton aja weh yah serial Cosmos: A Spacetime Odessey. Di episode itu juga menjelaskan beruang kutub berawal dari kesalahan saat pengkopian DNA pada kromosom, dan ratusan spesies anjing yang kita kenal sekarang adalah evolusi dari campur tangan manusia dari puluhan ribu tahun lalu sampai sekarang.

SERIAL COSMOS. BAGUS. BANGET. TONTON DEH!


4. Versi Quraish Shihab

Iya betul, orang yang gue maksud adalah ayahanda dari Najwa Shihab, tuan rumah mata najwa.

Quraish Shihab itu adalah ahli tafsir yang dihormati di era modern. Bukan cuma di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Kalau gak percaya, kamu bisa cek sendiri atau baca bukunya.

Menurutnya, penafsiran terhadap Al-Qur’an tidak akan pernah berakhir. Dari masa ke masa selalu saja muncul penafsiran baru sejalan dengan perkembangan ilmu dan tuntutan kemajuan. Meski begitu ia tetap mengingatkan perlunya sikap teliti dan ekstra hati-hati dalam menafsirkan Al-Qur’an sehingga seseorang tidak mudah mengklaim suatu pendapat sebagai pendapat Al-Qur’an.


Bahkan, menurutnya adalah satu dosa besar bila seseorang mamaksakan pendapatnya atas nama Al-Qur’an. 
_____________

Ada sedikit sejarah tentang cindikiawan muslim dalam buku Quraish Shihab. Jauh sebelum Charles Darwin mempopulerkan teori evolusi. Ratusan tahun sebelumnya Ibnu Khaldun, Ibnu Al-Farabi pernah bikin penelitian (paper) yang berisi bahwa 'kemungkinan manusia terjadi melalui proses evolusi'. Cendikiwan muslim zaman dulu sudah progresif.

Tapi karena kurang populer, penelitian tidak dikembangkan lebih jauh.
_____________

Di dalam bukunya, Quraish Shihab ditanya, "Islam itu percaya teori evolusi gak sih?"

Dia bilang "Bisa jadi"

Beliau gak bilang "iya", beliau gak bilang "tidak", tapi beliau mengatakan "bisa jadi". 

Kenapa? Karena di dalam Al-Quran penciptaan manusia disebut 3 kali.
1. Dibuat dari bahan tanah, yang berarti mineral, which is true.
2. Bahannya disempurnakan, yang berarti ada proses, which is true. 
3. Dihembuskan nyawa oleh Allah SWT, which is true.

Yang ngomong Quraish Shihab loh, ahli tafsir terkemuka. Coba deh baca bukunya yang berjudul 'Tafsir Al-Mishbah'. Tapi harga bukunya mahal. Just saying.


3 juta rupiah kurang dikit.

5. Versi Missing-Link

Saat gue masih semester satu di prodi Pendidikan IPS UPI Bumi Siliwangi Bandung. Ada dua mata kuliah bernama 'Perkembangan Masyarakat Indonesia' dan mata kuliah 'Pengantar Ilmu Sosial'. Kedua mata kuliah tersebut diajar oleh asisten dosen yang sama, beliau bernama Pak Wildan. Entah di mata kuliah yang mana, yang pasti di mata kuliah yang diajar oleh Pak Wildan, ada seorang teman seangkatan bertanya soal keterkaitan teori evolusi dengan agama. Kemudian Pak Wildan menjawab gini.

"Ilmu pengetahuan itu sampai sekarang belum sempurna. Ilmu Fisika belum bisa menjelaskan fenomena penampakan makhluk astral, Ilmu Psikologi belum bisa menjelaskan fenomena kesurupan, Ilmu Teknik belum bisa menciptakan alat untuk menguji relativitas Einstein, Ilmu Kimia tiap dekade menemukan hal-hal yang baru dalam sebuah atom dan menemukan senyawa baru. 
Begitupun halnya dengan teori evolusi Darwin, saya percaya akan kebenarannya, tapi saya yakin teori tersebut belum sempurna. Sampai sekarang masih ada missing-link antara teori evolusi dengan agama. Saya yakin di masa depan, missing-link ini akan ditemukan, dan sudah menjadi tugas kita sebagai seorang akademisi untuk menemukan berbagai missing-link dalam ilmu pengetahuan.
Semoga kita diberi umur yang panjang, dan semoga missing-link ini ditemukan pada saat generasi kita masih hidup di dunia. Kalau belum, mungkin anak cucu kita nanti, atau generasi-generasi setelahnya yang akan menemukan missing-link tersebut."
Missing link?

Saat itu gue 18 tahun dan terkagum-kagum oleh penjelasan Pak Wildan. Jujur, jawaban ini adalah jawaban yang paling gue suka. Kenapa? Karena jawaban ini menandakan bahwa kita cukup mature dan rendah hati sebagai seorang akademisi, namun disaat bersamaan memberi kesan bahwa kita juga beriman untuk seorang umat beragama.

____________________

Kesimpulan

Satu hal yang pasti, tidak ada jawaban yang mutlak benar dari lima macam versi jawaban di atas.  Jawaban yang paling benar ya tergantung, kembali lagi ke diri kita masing-masing. *BASI ANJAY! WOY!

Ok maap!

Paragraf setelah kalimat ini adalah kesimpulan versi serius. Meh, "tergantung." Kesimpulan macam apaan.*Cih

Ilmu pengetahuan itu debat-able. Kalau mau, apapun bisa diperdebatkan. Ilmu pengetahuan itu seringkali sifatnya temporary. Apa yang menjadi kebenaran di masa lalu belum tentu akan menjadi kebenaran di hari ini, dan apa yang menjadi kebenaran hari ini belum tentu menjadi kebenaran di masa depan. Sebagai contoh:
1. Teori gravitasi Newton vs teori relativitas khusus Einstein
2. Teori atom chocochips Thompson vs teori atom orbit Rutherford
3. Teori Tidal Jeans Joffrey vs teori Big-bang dari Lamatitre yang selanjutnya diperkuat Hawking.
4. Geosentris klasik vs Heliosentris Copernicus.
dan masih banyak lagi.
_________

Semoga kedepannya ilmu pengetahuan terus berkembang, semoga kita diberi cukup umur untuk dapat menemukan kebenaran di balik teori evolusi dan keterhubungannya dengan agama.

Damn, now I sounds like Pak Wildan.

Tauk ah.

Gue akhiri artikel ini dengan meme 69.

Hanya karena kamu benar, bukan berarti aing salah, njing!
Thanks for visit.
See you next post.


____________
____________
____________
____________

Untuk cerita personal lainnya, kamu bisa klik label PERSONAL LIFE di menu bar sebelah atas jika menggunakan desktop, atau widget labels di sebelah bawah artikel bila menggunakan mobile device.




No comments:

Post a Comment