9/06/2015

Artikel favorit di MBDC, 10 tahun lagi ketemu alien

Dilansir dari merdeka.com NASA sebut alien sedang awasi Bumi, 20 tahun lagi bertemu manusia!


Topik mengeksplor semesta dan menemukan tipe kehidupan lain bukanlah hal yang prioritas bagi banyak kalangan. Buat apa buang buang uang kesana? Mendingan buat riset gimana caranya menyembuhkan kanker atau memberantas kemiskinan.
Ok simpan dulu pemikiran itu di folder paling jauh di kepala kamu. Kali ini kita berandai andai secara ilmiah mengenai cara dan kenapa penting kalau kita ketemu Alien. Perhatikan flowchart di bawah ini,
caraketemuufo
Nah pertanyaan sejuta dolarnya nih, MUNGKIN GAK SEH KITA NEMU ALIEN? Jhon Drake sih pernah sih bikin formula Matematikanya
equation
Yaitu,
N = Jumlah peradaban di galaxi kita yang bisa diajak komunikasi melalui radio
R =  Rata-rata formasi bintang di galaksi kita
Fp = Jumlah bintang tersebut yang memiliki planet planet yang mengitarinya
Ne = Rata rata planet yang dapat menopang kehidupan, berbanding dengan jumlah planet.
Fl  = Jumlah planet yang benar benar bisa memicu munculnya kehidupan
Fi = Jumlah planet dengan kehidupan yang dapat berkembang menjadi makhluk dengan kecerdasan (peradaban)
Fc = Jumlah planet dengan peradaban yang mampu membangun teknologi yang bisa memancarkan tanda tanda keberadaan mereka ke luar angkasa.
L = Lama waktu peradaban tersebut memancarkan tanda tanda keberadaan mereka ke luar angkasa.
Kurang lebih ada sekitar 100 milyar bintang di galaksi bima sakti, dan berdasarkan riset terbaru, paling tidak ada satu planet yang mengorbit di satu bintang. Dan dari ratusan juta ribu milyar planet itu, banyak yang berada pada kondisi ideal untuk menopang kehidupan. Jadi, secara statistik harusnya kemungkinan ada kehidupan lain di luar bumi itu sangat tinggi.

Trus nape kalo nemu Alien?

Terus terang, signifikansinya kalo kita berhasil nemuin Alien itu sedikit. Lebih parah lagi, dampak buruknya kemungkinannya lebih besar. Nah loh. Neil deGrasse Tyson, kalo ngikutin atau tau serial Cosmos pasti kenal, bilang kalo kita mendingan gak ketemu sama peradaban lain dari luar bumi. Alasannya begini: dengan teknologinya yang sekarang, manusia aja masih kesulitan untuk bermigrasi ke planet tetangga, boro-boro mau kirim orang untuk eksplorasi luar angkasa. Nah, itu artinya andaikan kita ketemu sama Alien, pasti itu karena mereka yang nyamperin kita. Nah lagi, peradaban yang udah sanggup eksplorasi lintas planet pasti udah naujubilah kemajuan spesiesnya. Kalo kita ketemu yang kaya gini, analoginya sama kaya manusia (dalam konteks ini: si Alien) ketemu sama semut (dalam konteks ini: kita si manusia).
Kamu kalo di jalan ketemu semut, biasanya ngapain? Bagus kalo cuma dicuekin aja, jalan terus. Kalo si manusia (Alien) lagi iseng, bisa diinjek-injek itu semut (manusia). Sialnya kita nggak punya Avengers untuk nolongin kita kalo hal ini terjadi, adanya Bruce Willis si tukang ngebor minyak.

Lalu, kenapa kita masih nyariin Alien kalo gitu?

Analogi di atas emang kemungkinan (ter)buruk dari pertemuan dengan Alien. Tapi kan Alien bentuknya bukan cuma kaya yang jadi logo di celana gombrong yang tenar taun 90-an. Secara harfiah, Alien itu ya semua bentuk kehidupan yang ada di luar bumi.
Kalo si Ellen Stofan yang jadi bos ilmuwan di NASA bilang bahwa tahun 2025 kita bakal nemuin Alien, yang mana akan jadi fenomena yang luar biasa super keren sekali banget, yang dia maksud adalah Alien dalam bentuk mikroba kecil. Ini juga bukan ketemu langsung, melainkan masih hasil observasi jarak jauh lewat teropong canggih.
Dalam beberapa tahun ke depan, bakal diluncurin teleskop luar angkasa yang lebih canggih daripada Hobble. Dan, para ilmuwan udah tau harus ngarahin teleskop itu kemana untuk mencari jejak-jejak kehidupan.
Jadi, kita kembali lagi ke pembahasan awal…

Biar apa sih kita buang-buang duit nyariin Alien?

 Buang jauh-jauh pikiran bahwa nemuin Alien bakal membawa dampak langsung yang signifikan bagi manusia. Ngarahin perhatian untuk nyari Alien bukan lagi soal manfaat, tapi pencarian jawaban – yang mana ini jadi ruh utama dari sains. It’s about our curiosity and thirst of knowledge.
Observasi luar angkasa adalah kemewahan, sama kaya upaya mereka meneliti partikel pake Large Hadron Collider untuk nyari Higgs yang bisa ngebuktiin universalitas hukum fisika. Pencarian Alien juga begitu, salah satunya untuk ngebuktiin apakah hukum biologi juga berlaku universal di seluruh alam semesta ini; bahwa dalam kondisi alam yang 99.9% sama, trilyunan kilometer jauhnya, sebuah planet juga akan mengembangkan kehidupan. Eksplorasi macam ini lah yang memberikan insiprasi buat kita supaya hidup keseharian gak cuma: bangun - bertahan hidup - tidur.
Orang di Afrika kelaparan, oke; Negara di timur Tengah pada perang, oke; pejabat pada korupsi, oke; itu semua memang penting untuk dihadapi. Tapi sejarah membuktikan bahwa peradaban berkembang bukan hanya melalui keberhasilan manusia menyelesaikan persoalan mereka dalam hidup, tapi juga dengan terobosan-terobosan yang sifatnya inspirasional.
Dengan observasi ini, kita belajar bagaimana alam semesta bekerja. Pemahaman yang kita dapat lantas akan mengarah pada gimana kita memandang kehidupan itu sendiri (berfilsafat dikit nih), ketika kita sadar bahwa manusia bukan pusat alam semesta. Di luar sana masih ada planet Cybertron tempatnya si Optimus Prime yang belum kita temuin.
Masih banyak yang bisa kita pelajari dari alam ini yang udah ada dari 13.8 trilyun years ago when expansion started and the earth begins to cool, the autotrophs began to drool, Neanderthals developed tools, we built a wall… we built the pyramids! Math, science, history, unraveling the mystery that all started with the big bang… BANG!
Menurut kalian gimana?
Sumber: Malesbanget.com
Author: Veni Inovanty

No comments:

Post a Comment