1/14/2013

Prediksi gelombang ke 4 Alvin Toffler


Nama               : Rifal Nurkholiq
NIM                : 1103502

Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang peradaban manusia terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi / komunikasi (lihat Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001) :

1. Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat. Ciri masa ini adalah penggunaan “baterai alamiah” yang dapat menyimpan energi yang dapat diperbaharui dalam otot-otot binatang, hutan, air terjun, angin atau langsung dan matahari, banyak sekali menggunakan kincir air dan kincir angin.

Gelombang Peradaban Manusia

2. Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari Renaissance (pencerahan di Eropa). Adam Smith dengan bukunya The Wealth of Nations dari Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species mewarnai budaya renaissance.

n Imprialisme dan kolonialisme di gelombang kedua ini merupakan interpretasi yang salah dari Teori Darwin, terutama ideologi Social Darwinism dan Herbert Species ; The Mights is always Rights.

n Gelombang kedua ini berbudaya produk massa, pendidikan massa, komunikasi massa dan media massa.

n Budaya Iptek tumbuh dengan pesat

n Terjadi urbanisasi dan pembangunan kota besar, penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

3. Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat informasi dengan ciri-ciri :

Kelangkaan bahan bakar fosil ; kembali ke energi yang dapat diperbaharui

Proses produksi yang cenderung menjadi produksi massa yang terkonsentrasi

Terjadinya deurbanisasi dan globalisasi karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Peradaban gelombang ketiga merupakan Sintesa dari gelombang pertama (tesa) dan gelombang kedua (antitesa).

Dalam gelombang ketiga ini kadang disebut sebagai Knowledge Age, dengan digunakannya satelit telekomunikasi, kabel optik dalam jaringan internet, masyarakat mampu berkomunikasi online

Era Komunikasi dan Informasi
Masa Puncaknya era komunikasi dan informasi akan segera tercapai 10-20 tahun kedepan.

Open Society (Struktur Masyarakat Terbuka/ umumnya para anggota masyarakat berusaha dan bekerja keras untuk menaikkan statusnya didalam masyarakat. Mereka bersaing dan bekerjasama untuk dapat naik ke lapisan atas berikutnya sesuai dengan sistem kompetisi dan korporasi yang sudah dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

Lima Gelombang peradaban baru akan bergantian atau pun kadang-kadang bersamaan mendominasi budaya masyarakat dunia selanjutnya :

Era Industri Rekreasi (Hospitality, Recreation, Entertainment) yang akan mendominasi budaya pada tahun 2015 M.

Era Bioteknologi (Bioteknologi, genetics, Cloning) yang akan mendominasi budaya dunia pada kira-kira tahun 2001 M.

Era mega material (Quantum Physics, Nanotechnology high pressure physics) yang akan mendominasi dunia kira-kira tahun 2200 M dan 2300 M.

Era Atom Baru (fusion, lossers,hydrogen and helium isopes) yang akan mendominasi budidaya duinia kira-kira pada 2100 – 2500 M.

Era Angkasa luar baru (Specsaft, Exploration, Travel, Resource Gathering, Astrophysics) yang akan mendominasi sebelum tahun 3000 M (Alisyahbana, 2001).

Gelombang keempat dalam hal evolusi teknologi:
Ramalan Alvin Toffler tentang akan datangnya gelombang III yang ditandai oleh derasnya arus komunikasi akibat revolusi dalam teknologi informasi, dalam banyak hal, kini sedang kita alami. Penggunaan komputer, fax, internet, e-mail, handphone, dan sebagainya telah memudahkan arus lalu-lintas informasi tanpa harus dibatasi oleh sekat-sekat walayah geografis sebuah negara. Dunia seperti tanpa batas (borderless world). Dan apa yang akan terjadi pada gelombang yang akan datang?
Saya menduga dan membayangkan ke depan mungkin akan terjadi proses mobilitas sosial secara horizontal (antar wilayah di bumi) dan secara vertikal (antara planet bumi dan planet lainnya) secara cepat dalam hitungan waktu. Kalau pada Gelombang III manusia dapat berkomunikasi melalui suara, tulisan, dan gambar secara cepat tanpa terhalang oleh batas-batas ruang dan waktu; maka dalam Gelombang IV nanti manusia dapat berpindah dalam sekejap dari satu tempat ke tempat lain dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Dengan ditemukannya mesin pelontar waktu (time tunnel) yang canggih, orang Indonesia dapat “dilemparkan” – sesuai dengan keinginannya – ke daerah Hollywood di Amerika Serikat untuk menonton produksi film terbaru misalnya. Begitu juga dengan ditemukannya pesawat ruang angkasa yang canggih, manusia di bumi dapat berwisata ke manapun di planet-planet lainnya di tata surya kita. Saya menamakan fenomena ini sebagai “Gelombang Mobilitas Sosial Manusia Abad XXI” yang tidak ada preseden dengan mobilitas sosial sebelumnya.
Gelombang keempat dalam hal ekonomi     :
Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.
Islilah “ekonomi kreatif” dan atau “industri kreatif” mulai marak. Utamanya sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut pentingnya pengembangan ekonomi kreatif bagi masa depan ekonomi Indonesia. Ajakan Presiden agar kita mulai memperhatikan ekonomi kreatif yang memadukan ide, seni dan teknologi memang cukup beralasan, mengingat ekonomi kreatif merupakan tuntutan perkembangan dunia di abad ke-21 ini.
Di beberapa negara, ekonomi kreatif memainkan peran signifikan. Di Inggris, yang pelopor pengembangan ekonomi kreatif, industri itu tumbuh rata-rata 9% per tahun, dan jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara itu yang 2%-3%. Sumbangannya terhadap pendapatan nasional mencapai 8,2% atau US$ 12,6 miliar dan merupakan sumber kedua terbesar setelah sektor finansial. Ini melampaui pendapatan dari industri manufaktur serta migas. Di Korea Selatan, industri kreatif sejak 2005 menyumbang lebih besar daripada manufaktur. Di Singapura ekonomi kreatif menyumbang 5% terhadap PDB atau US$ 5,2 miliar.
Ekonomi kreatif termasuk ekonomi gelombang keempat. Alvin Toffler menyebut, ekonomi gelombang pertama bertumpu pada sektor pertanian, ekonomi gelombang kedua pada sektor industri, dan ekonomi gelombang ketiga pada sektor informasi.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh.
Ide adalah instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai.
Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.
Howkins (2001) dalam bukunya “The Creative Economy” menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat.
Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Restorasi Meiji


1.                       Gambaran Umum Restorasi Meiji
                   Sebelum 1853 Jepang betul-betul merupakan negara yang sangat tertutup dan diperintah dengan cara yang sangat feodalistik. Dorongan modernisasi Jepang berawal dari  hadirnya angkatan laut Amerika dibawah  pimpinan Laksamana Perry. Laksamana Perry minta pintu gerbang Jepang dibuka dan minta berunding dengan tujuan agar Jepang membuka diri kepada pihak asing, berdagang dan membolehkan kapal asing merapat di pelabuhan Jepang.
                   Mulai saat Itulah bangsa  Jepang terbuka matanya bahwa ada kekuatan-kekuatan besar diluar mereka. Semangat Bushido para samurai dengan pedang-pedangnya ditantang untuk mampu melawan kekuatan Amerika, orang kulit putih, orang Barat (sekalipun orang Amerika itu datangnya dari Timur). Sejak saat itu mereka berpikir untuk menjadi sekurang-kurangnya sama kuatnya dengan orang asing. Dimulailah proses reformasi dengan pendidikan sebagai mata tombak. Pendidikan menjadi hak dan kewajiban semua warga. Tetapi reformasi itu yang disebut restorasi, sejak itu restorasi Jepang itu disebut dengan Restorasi Meiji. Restorasi Jepang itu berjalan sangat cepat dan efisien tahun 1853. Menjelang akhir abad ke 19 Jepang sudah berhasil menjadi kekuatan militer dengan angkatan laut yang sangat tangguh sehingga dapat mengalahkan secara mutlak armada raksasa Rusia di Selat Tsushima, menyapu bersih kepulauan Sachalin, mengambil Korea dan Semenanjung Liau-Tung dari Rusia, serta Port Arthur dan Dairen (Wells, 1951).
                   Pengaruh mendasar lainnya dari kehadiran bangsa Amerika  di Jepang  adalah perubahan Konstitusi Jepang yang  dibuat atas supervisi Jenderal MacAthur, dan konstitusi itu masih berlaku hingga kini. Di bawah asuhan Jenderal MacArhur, Jepang tumbuh kembali menjadi negara ekonomi yang sangat tangguh, sehingga menjadi super power dalam bidang ekonomi hingga kini. Yang menarik dari Restorasi Jepang adalah : Para aktor  yang sangat gigih memperjuangkan reformasi itu berjumlah tidak lebih dari 100 orang muda yang cerdas dan berdedikasi tinggi. Titik berat dari proses restorasi itu adalah di bidang pendidikan. Banyak sekali pemuda Jepang dikirimkan ke luar negeri dan Jepang banyak mengambil sistem Jerman dalam segala proses kehidupannya. Sewaktu menjalankan Restorasi, Jepang sudah memiliki administrasi pemerintahan yang sangat rapih warisan dari rezim Tokugawa. Pada dasarnya kepribadian Jepang sangat dipengaruhi oleh semangat Bushido yang sangat asketik, berdisiplin tinggi, dan menjunjung tinggi kode etik dan tata krama dalam kehidupan. Kesemuanya itu terus berlanjut sewaktu proses restorasi itu berjalan.
                   Restorasi meiji yang dikenal juga dengan sebutan Meiji Ishin merupakan suatu kegiatan pembaharuan sehingga menyebabkan perubahan dalam struktur politik serta sosial masyarakat jepang. Sebelum tahun 1853 jepang merupakan Negara yang tertutup dari bangsa asing terutama ketika dibawah pemerintahan Shogun Tokugawa. Pada masa pemerintahan Tokugawa dijalankan sebuah politik isolasi atau bisa juga disebut dengan politik Sakoku, yang artinya menutup diri (Negara) untuk berhubungan dengan dunia internasional. Dalam hal perdagangan hanya orang-orang China dan Belanda yang diperbolehkan untuk melakukan perdagangan ke Jepang dan itu pun terbatas dan hanya pada waktu-waktu tertentu. Dorongan modernisasi Jepang pada akhirnya muncul ketika Angkatan Laut Amerika datang ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana Perry. Kemudian terjadi perundingan antara Amerika dengan Shogun yang saat itu memimpin Jepang yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Shimoda oleh Shogun. Secara garis besar isi dari perjanjian tersebut adalah pembukaan Jepang bagi Amerika, maksudnya bahwa Amerika diperbolehkan untuk datang dan masuk ke Jepang untuk melakukan perdagangan dan hubungan luar negeri.  Perjanjian antara Shogun dan Amerika tersebut telah mengakibatkan munculnya gerakan-gerakan anti Shogun serta timbul gerakan-gerakan untuk memperkuat kekuasaan Tenno.
2.                       Pengaruh Restorasi Meiji bagi Jepang
                        Oleh karena itu setelah terjadinya Restorasi Meiji terdapat beberapa perubahan dalam struktur politik, militer, sosial, ekonomi maupun pendidikan masyarakat Jepang.
1.        Politik
      Dalam bidang politik langkah pertama yang diambil oleh Kaisar Meiji adalah memindahkan ibukota pemerintahan Jepang dari Kyoto  ke Yedo yang kemudian diganti namanya dengan Tokyo. Langkah selanjutnya dalam politik dan pemerintahan di Jepang adalah sebagai berikut:
  1. Diciptakan bendera kebangsaan Jepang Hinomaru beserta lagu kebangsaannya Kimigayo.
  2. Shintoisme dijadikan sebagai agama nasional
  3. Disusunnya Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi Jepang
  4. Dibentuk parlemen dan cabinete. Tenno menjadi kepala Negara yang bersifat sebagai Dewa Abadif. Hapusnya sistem feodalisme yang berkembang dan dilaksanakan pada masa shogun Tokugawag. Terjadinya penghapusan daimyo dan jabatan Shogun dan samurai dibubarkan. Hal tersebut mengakibatkan perubahan kedudukan, para Daimyo diangkat sebagai pegawai negeri dan samurai dijadikan sebagai tentara nasional. Selain tanah-tanah yang sebelumnya dikuasai oleh para daimyo dan bangsawan diserahkan kepada Tenno.
2.    Militer
Dalam hal militer terdapat dua peranan besar yang mempengaruhi pembaharuan angkatan perang yaitu Choshu dan Satsuma. Choshu yang memegang angkatan darat lebih condong ke Jerman dalam angkatan perangnya. Sedangkan Satsuma yang menguasai angkatan laut lebih condong ke Inggris dalam kekuatan militernya. Bersamaan dengan modernisasi angkatan perang tersebut dihidupkan kembali dengan ajaran Bushido sebagai jiwa kemiliterannya. Selain itu tiap-tiap warga Negara yang berumur sudah 20 tahun dikenakan wajib militer dan untuk prakteknya dikirim ke daerah-daerah perbatasan yang berbahaya. Posisi kementerian pertahanan tidak bertanggungjawab terhadap parlemen tetapi kepada Tenno. Dengan demikian kementerian pertahanan memiliki kedudukan yang sangat kuat hingga pada akhirnya ia dapat menjelma menjadi Gunbatsu (Pemerintahan Diktator Militer).Salah satu yang menjadi gejolak dalam pemerintahan jepang dari bidang militer adalah dengan dilaksanakannya pembubaran samurai yang diganti menjadi tentara nasional. Hal tersebut dilakukan agar ada tentara yang kompeten untuk melindungi Tenno, selain itu untuk mencegah terjadi pemberontak akibat kembalinya pemerintahan Tenno. Apalagi orang-orang yang disebut golongan reformis berada di dalam kelompok Samurai. Akibatnya dengan adanya penghapusan Samurai tersebut menimbulkan pemberontakan yang dikenal dengan pemberontakan Satsuma pada tahun 1877.  Pemberontakan Satsuma selain karena penghapusan Samurai juga dikarenakan adanya peraturan penghapusan pedang Haito-Rei yang melarang Samurai untuk membawa ketana yang merupakan senjata para Samurai.
3.        Sosial
Dalam bidang sosial masyarakat jepang diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial.
4.        Ekonomi
Perekonomian pada masa Tokugawa masih sangat terbatas dan hanya bersifat perdagangan antar daerah dan barang- barang yang diperdagangkan hanya sebatas pada beras dan barang tekstil. Seperti telah diketahui pada masa pemerintahan Tokugawa pemerintahannya menetapkan untuk menjalankan politik isolasi begitu pun dalam hal perekonomian, terdapat larangan untuk berhubungan dan berdagang dengan orang asing. Tujuannya untuk memurnikan jepang agar tidak tercampur kebudayaannya dengan asing, tetapi justru diterapkan sistem politik osilasi tersebut mengakibatkan masyarakat jepang menjadi terisolasi dari pergaulan dari dunia  internasional dan perekonomian Jepang kurang dapat berkembang. Hal tersebut dilakukan terutama karena sikap samurai yang memandang rendah akan segala hal yang berkaitan dengan uang termasuk di dalamnya perdagangan. Maka dengan adanya restorasi Meiji telah memberikan kesempatan pada Jepang untuk berkembang dan melakukan pembaharuan. Pembaharuan yang paling utama dilakukan adalah penghapusan sistem feodal yang diterapkan selama masa pemerintahan Tokugawa.Pembaharuan yang dilakukan oleh Jepang juga adalah dalam industry. Dalam hal ini Jepang mulai meniru sistem pendidikan dunia barat dengan menerapkan sistem moneter dan sistem pajak yang menungkinkan untuk berkembangnya kaum pemodal atau kapitalis. Modernisasi dalam industry dilakukan dengan memodernisasi mesin-mesin produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan. Dengan adanya perkembangan industry tersebut menimbulkan golongan baru yaitu kapitalis yang berkuasa di bawah militer.Akibat modernisasi Jepang dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut :
  1. Industry jepang semakin berkembang dengan pesat
  2. Jumlah penduduk semakin bertambah sementara luas lahan semakin sempit (ledakan penduduk)
  3. Sebagai Negara yang merasa telah maju timbul keinginan untuk mengikuti Negara barat yaitu bersaing untuk mendapatkan daerah jajahan yang akan digunakan sebagai daerah pemasok hasil industry dan sebagai daerah yang menyediakan bahan baku untuk industry
5.        Pendidikan
Selain membawa perubahan terhadap politik, ekonomi, maupun militer restorasi meiji juga telah membawa perubahan terhadap pendidikan di Jepang. Anak-anak pada masa ini telah mendapatkan pendidikan ala barat yang tidak pernah ada ketika kepemimpinan Shogun. Akibat modernisasi tersebut telah memberikan pengaruh terhadap pendidikan. Telah dilakukan sistem pendidikan baru yaitu kewajiban belajar bagi semua penduduk yang di mulai pada anak usia 6 tahun. Pertama-tama kewajiban belajar tersebut hanya berlangsung 4 tahun tapi kemudian diberlakukan menjadi 8 tahun. Salah satu hal yang paling penting adalah pertukaran pelajar ke luar negeri untuk menyempurnakan ilmu pengetahuan. Dan mereka harus kembali ke Jepang dan mengamalkan apa yang telah ia dapat di luar negeri untuk modernisasi di jepang.
Sebagian besar lulusan SMA di Jepang melanjutkan ke universitas atau sekolah kejuruan. Ada juga universitas terbuka istilahnya “Hosyo daigaku” yang perkuliahannya dilakukan melalui TV swasta khusus selama 18 jam nonstop setiap hari, dan materinya diberikan oleh profesor-profesor yang cukup terkenal diseluruh Jepang. Prosentase lulusan S-1 yang melanjutkan S-2 sangat besar, contohnya apa yang dilakukan oleh Osaka University, hampir 70 persen mahasiswa S-1 diuniversitas ini melanjutkan S-2, dan 10 persen ke S-3. Karena wajib belajar, uang sekolah dan fasilitas lainnya dari SD sampai SMP terutama untuk keluarga menengah kebawah menjadi kewajiban negara.
Korelasi antara majunya pendidikan Jepang dan kemajuan industrinya benar-benar terwujud. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan bangsa Jepang tumbuh menjadi negara industri utama di Asia, yang kedudukannya sejajar dengan bangsa Barat lain seperti Inggris maupun Prancis.

Model Kurikulum Beachamp


Kurikulum Beachamp (Beauchamp”s system)
Model ini dinamakan dengan system Beauchamp, karena memang diciptakan dan dikembngkan oleh G.A. Beauchamp’s (1964) seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengungkapkan ada lima langkah dalam pengembangan kurikulum.
Beachamp menetapkan lima langkah dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
a.       Menetapkan wilayah atau area yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum. Wilayah itu hanya bias terjadi satu sekolah, satu kecamatan, kabupaten atau mungkin tingkat provinsi dan tingkat nasional.
b.      Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam pengembangan kurikulum. Beauchamp, melibatkan seluas-luasnya para tokoh di masyarakat. Orang-orang yang harus dilibatkan itu terdiri dari para ahli/spesialis kurikulum, para ahli pendidikan termasuk di dalamnya para guru yang dianggap berpengalaman, para professional lain dalam bidang pendidikan (seperti pustakawan, laporan, konsultan pendidikan dan lain sebagainya), dan para professional dalam bidang lain beserta para tokoh masyarakat (para politikus, industriawan, pengusaha, dan lain sebagainya)
c.       Menetapkan prosedur yang akan ditempuh, yaitu dalam hal merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus, memilih isi dan pengalaman belajar serta menetapkan evaluasi. Keseluruhan prosedur itu selanjutnya dapat dibagi dalam lima langkah :
1)      Membentuk tim pengembang kurikulum
2)      Melakukan penilaian terhadap kurikulum yang sedang berjalan
3)      Melakukan studi atau penjajakan tentang penentuan kurikulum baru
4)      Merumuskan kriteria dan alternatif pengembangan kurikulum
5)      Menyusun dan menulis kurikulum yang dikehendaki
d.      Implementasi kurikulum. Pada tahap ini perlu dipersiapkan secara matang berbagai hal yang dapat berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap evektifitas penggunaan kurikulum, seperti pemahaman guru tentang kurikulum itu, sarana atau fasilitas yang tersedia, manajemen sekolah, dan lain sebagainya.
e.       Melaksanakan evaluasi kurikulum yang menyangkut :
1)      Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum oleh guru-guru sekolah
2)      Evaluasi terhadap desain kurikulum
3)      Evaluasi keberhasilan anak didik
4)      Evaluasi system kurikulum
Data dari evaluasi ini berguna bagi proses pengembangan kurikulum, serta keberlanjutan dan perbaikan kurikulum dari tahun ke tahun.